Berita

Ditunjuk Jadi Supplier Tunggal, Bulog Cianjur Ngaku Keberatan

“Jadi niatnya baik agar ada kontrol kualitas. Mungkin dari Forkoimda sama Dinsos udah pusing ngurusin masalah program ini, jadi dilemparkan ke Bulog. Cuma jadi blunder karena bertabrakan dengan pedum,” ucap Agus.

Dinsos Mengelak

Kepala Dinsos Cianjur, Ahmad Mutawali, berdalih penunjukan ini berdasarkan surat edaran Kementrian Sosial (Kemensos) RI. Hal itu diungkapkannya saat ditemui di Pendopo Cianjur usai audiensi dengan massa yang berdemo

“Jadi di bulan September, ada yang menyatakan surat edaran mensos bahwa berasnya harus disiapkan oleh Bulog. Maka pada saat itu lah harus mulai bermitra dengan Bulog,” ucap Mutawali.

Ia mengatakan bahwa agen E-Warong bebas memilih hanya untuk komoditas selain beras. Sementara beras tetap harus dari Bulog.

“Memang bebas untuk komoditas lain silakan saja ke mana. Kalau misalnya selama ini beras harus dengan Bulog, ya berasnya dari Bulog,” tuturnya.

Pernyataan Kepala Dinsos Cianjur dapat bertentangan dengan pedum program bantuan sembako 2020. Seperti yang sudah disampaikan sebelumnya oleh Kasub Dit Bantuan Stimulan dan Penataan Lingkungan Kemensos, Endang Nuriani.

Ja mengatakan surat edaran dari Kemensos terkait Bulog sebagai penyedia beras hanya berupa imbauan, bukan bersifat mutlak.

“Kalau dari kami, prinsipnya program ini siapapun bisa menjadi penyalur. Kalau kemarin memang ada surat edaran dari Kemensos soal Bulog sebagai salah satu penyedia. Itu kan bersifat imbauan. Boleh diikuti atau tidak,”
jelasnya.

Dirinya menegaskan, tidak boleh ada pemaksaan dan ancaman kepada agen bila tidak memilih bekerjasama dengan Bulog.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button