Berita

Dongkrak Minat Generasi Muda, DPD PPSI Gelar Pasanggiri Virtual 2021

Di Cianjur sendiri, lanjutnya, dari 32 kecamatan itu semuanya sudah memiliki paguron masing-masing

“Bagi yang minat silahkan masuk ke paguron-paguron terdekat dan tidak ada batasan usia,” terangnya.

Dalam melatih para pesilatnya, PPSI mengaku, rutin melakukan latihan
mininal satu minggu sekali di setiap paguron. Bukan hanya soal seni bela dirinya, Silat juga kental dengan unsur rohaninya.

“Ada juga untuk anak-anak itu latihan setiap Selasa dan kakek-kakek malam Sabtu. Latihan diawali salat magrib, pengajian, tawasulan, salat isya, dan langsung latihan. Para pesilat tidak boleh latihan sebelum melaksanakan salat, sesuai filosopi di paguron yaitu, salat, silat, dan siliwangi,” paparnya.

Pencak Silat Lahir di Lingkungan Pesantren

Dijelaskan Sumitra, hal ini selaras dengan sejarah pencak silat di Cianjur yang lahir di pesantren-pesantren. Saat itu,para kyai tidak akan mau melatih pesilat sebelum solat.

Silat juga memiliki manfaat baik secara batin maupun fisik. Silat juga menjadi bagian dari perjuangan Indonesia. Seperti sejarah Pagar Betis, yang berjuang mempertahankan kemerdekaan.

“Manfaatnya banyak, mulai untuk kesehatan, dan kepekaan. Istilahnya budi, bakti, sakti. Budi artinya berbudi baik, lalu bakti kepada bangsa negara, agama, dan masyarakat. Lalu ada sakti, artinya bukan mempan dikadek (dibacok senjata tajam) melainkan memiliki kepintaran, kecerdasan, dan kepekaan,” tutur Sumitra.

Dalam mengenalkan budaya silat kepada anak muda Cianjur, DPD PPSI biasanya sering melakukan penampilan di paguron-paguron atau ranting. Dengan ini, para anak muda akan lebih mengenal budaya silat itu indah dan menjadi kebanggaan.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button