CIANJURUPDATE.COM – Dinas Peternakan, Kesehatan Hewan, dan Perikanan (DPKHP) Kabupaten Cianjur, Jawa Barat, meningkatkan pengawasan terhadap masuknya hewan ternak, terutama sapi, dari luar kota guna mencegah penularan penyakit mulut dan kuku (PMK), yang belakangan ini mulai mengkhawatirkan.
Kepala DPKHP Kabupaten Cianjur, Aris Haryanto, mengatakan pada Jumat (10/1/2025), pihaknya telah memperketat pengawasan di sejumlah titik perbatasan untuk memastikan hewan ternak yang masuk ke wilayah Cianjur bebas dari penyakit.
Selain itu, DPKHP juga menggencarkan sosialisasi mengenai kewajiban karantina selama 14 hari bagi peternak yang membeli sapi dari luar Cianjur.
“Setiap sapi yang masuk harus dikarantina selama 14 hari, dan tidak boleh dicampur dengan sapi lokal,” ujarnya.
Sebagai bagian dari upaya pencegahan, Aris menambahkan bahwa pihaknya juga memberikan edukasi kepada peternak mengenai PMK dan cara penanganannya agar tidak menular ke hewan ternak lainnya.
Sosialisasi ini mengacu pada Surat Edaran (SE) dari Menteri Pertanian tentang kewaspadaan dini terhadap penyakit hewan menular strategis (PHMS).
BACA JUGA: Kemenag Mitigasi Isu Larangan Haji untuk Lansia di Atas 90 Tahun
Saat ini, tim pelayanan kesehatan hewan DPKHP sedang melakukan vaksinasi di 32 kecamatan di Cianjur.
Selain vaksinasi, peternak juga dihimbau untuk secara rutin memeriksa kesehatan ternaknya dan melaporkan setiap penambahan jumlah ternak yang berasal dari luar daerah.
“Kami juga menempatkan petugas di setiap titik untuk melakukan pengawasan, memberikan pelaporan, serta memastikan peternak mematuhi anjuran karantina bila mendapati hewan terpapar penyakit,” tambah Aris.
Terkait dengan beberapa hewan ternak yang terjangkit PMK, Aris menjelaskan, pihaknya telah melakukan karantina terhadap 57 sapi yang terinfeksi di sejumlah peternakan.
Pengawasan dilakukan secara intensif oleh petugas Puskeswan setempat untuk memastikan penyakit tersebut tidak menular ke ternak lain di sekitar lokasi.
“Selama peternak mematuhi anjuran karantina dan petugas, kami pastikan sapi yang terpapar akan sembuh seperti semula. Setelah itu, vaksinasi akan dilakukan agar hewan ternak tetap terlindungi dari penyakit lainnya,” katanya.
Dengan berbagai upaya yang dilakukan, DPKHP Kabupaten Cianjur berharap dapat mencegah penyebaran PMK dan melindungi kesehatan hewan ternak di wilayah tersebut.
-
Dugaan Korupsi Retribusi Kebun Raya Cibodas, Sejumlah Pejabat Cianjur Diperiksa Polda Jabar -
Parah! Oknum Pegawai Bank BRI Unit Gekbrong Cianjur Diduga Berkomplot Soal Penipuan Nasabah -
Angin Kencang Terjang Sindangbarang, Rumah Warga dan Fasilitas Wisata Rusak -
Aneh Tapi Nyata, Herman Suherman Tak Hadiri Rapat Paripurna Pengumuman Bupati Wabup Wahyu-Ramzi -
DPC Partai Demokrat Cianjur Ucapkan Selamat kepada Bupati dan Wakil Bupati Terpilih Wahyu-Ramzi -
KPU Cianjur Resmi Tetapkan Wahyu-Ramzi jadi Bupati Wabup Terpilih -
Pria Asal Bandung Gantung Diri di Cianjur, Warga Sukaluyu Gempar -
Wahyu dan Ramzi Akan Dilantik Jadi Bupati dan Wakil Bupati Cianjur 20 Februari 2025? -
Herman Suherman Sakit Usai Putusan MK Menolak Sengketa Pilkada Cianjur, Tak Hadir di Desa Manjur -
Kuota Haji Cianjur 2025 Diumumkan, Lansia Mendominasi dengan 606 Jamaah