DPMPTSP Cianjur Klaim Mafia Perizinan Tidak Bisa Bermain dengan Sistem Online

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Cianjur memastikan tidak akan ada mafia tanah yang bermain di ranah perizinan. Pasalnya, proses perizinan sudah dipermudah menggunakan sistem online.

Kabid Perizinan dan Non-perizinan DPMPTSP Kabupaten Cianjur, Superi Faizal mengatakan, untuk mengantisipasi mafia perizinan saat ini prosesnya sudah online. Asalkan ada kemauan dari para pemohon baik itu masyarakat biasa maupun perusahaan, tinggal mengakses ke website melalui OSS.

“Dari tahun 2018 itu kan perizinan sudah diproses secara online, apalagi sekarang untuk proses IMB itu sudah secara online juga melalui website. Yang melakukan verifikasi itu itu adalah dinas PUPR, dan pemohon bisa mendaftarkan secara mandiri bisa di rumah,” ujarnya kepada Cianjur Today, Selasa (2/11/2021).

Setelah berkasnya lengkap akan dilanjutkan ke tahap verifikasi untuk tahapan konsultasi untuk kebenaran berkas tersebut. Superi mrnrkankan agar pemohon jangan menyuruh kepada orang yang bukan ahlinya.

“Sehingga akan muncul biaya yang dimunculkan kepada para pemohon tersebut dengan mengatasnamakan lembaga, pejabatnya dan segala macam,” ungkap dia.

Selain itu, ia mengungkapkan, dengan sistem online ini sebetulnya pemerintah sudah memastikan tidak akan ada mafia yang bermain.

“Makannya perubahan sistem itu dengan turunnya undang-undang cipta kerja itu untuk mengubah mindnset dalam proses perizinan. Baik itu mindset dari pejabat atau pegawai yang membidangi perizinan dan juga masyarakat yang membutuhkan proses izin yang lebih cepat,” kata dia.

Menurutnya, proses izin saat ini sebetulnya akuntabel dan transparan. Superi mengungkapkan, dulu modus mafia kebanyakan itu karena pengusahanya kebanyakan dari luar kota, tidak tahu kondisi sosial masyarakat di Cianjur seperti apa.

“Ada orang yang menawari dengan memberikan sejumlah biaya dia setuju saja sehingga ada pengeluaran tapi izin tidak selesai. Banyak kejadian karena saya juga beberapa kali kan mendapat pengaduan seperti itu. Untuk tahun kemarin ada beberapa kasus. Untuk sekarang tidak ada, kebanyakan dari luar kota yang kena modus itu,” tutup dia.(afs/rez)

Exit mobile version