DPRD Cianjur Minta Alat Berat Disiagakan di Titik Rawan Bencana

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – DPRD Kabupaten Cianjur meminta Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur menyiagakan alat berat di titik rawan bencana alam khususnya Cianjur selatan. Hal ini dilakukan supaya penanganan dilakukan dengan cepat dan tidak ada daerah yang terisolir.

Hal itu disampaikan oleh Ketua DPRD Kabupaten Cianjur Ganjar Ramdhan. Ia mengaku sudah melihat langsung beberapa lokasi bencana alam di Kecamatan Cidaun, Cianjur selatan.

“Untuk bencana alam longsor di empat desa di kecamatan yang sama, sekitar 4.000 orang masih terisolasi karena longsor menutup jalan utama dengan total 1 kilometer,” kata dia, Rabu (9/12/2022).

Ganjar menilai, penanganan cepat dan koordinasi lintas sektoral harus dilakukan Pemkab Cianjur supaya penanganan bencana bisa dengan cepat dilakukan. Dengan demikian, bencana tidak membuat warga semakin kesulitan karena akses utama penghubung antar desa putus tidak dapat dilalui kendaraan.

Aktivitas warga di empat desa, Cimaragang, Gelar Pawitan, Neglasari dan Cibuluh, hingga hari keempat pada Rabu (9/11) 2022 belum dapat berjalan, termasuk pendistribusian bantuan tidak dapat maksimal karena relawan harus berjalan kaki sejauh 9 kilometer dengan medan yang sulit dilalui berjalan kaki.

“Kita minta alat berat yang diturunkan harus bisa maksimal membuka kembali akses jalan agar warga tidak lagi terisolir. Ke depan dinas terkait harus menyiagakan alat berat di titik rawan bencana di wilayah selatan Cianjur untuk memudahkan penanganan,” kata Ganjar Ramdhan.

Kepala Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Cianjur, Rizal mengatakan untuk membuka kembali akses jalan penghubung empat desa di Kecamatan Cidaun yang terisolir, pihak berkoordinasi dengan Dinas PUTR Cianjur yang menurunkan tiga alat berat jenis loader.

“Untuk hari ini, sebagian kecil longsor yang menutup jalan utama penghubung antar desa di Desa Cimaragang sudah terbuka sepanjang 300 meter. Kita akan tuntaskan hingga 8 titik longsor lain di tiga desa dengan target dua hari ke depan sudah dapat dilalui kendaraan minimal roda dua,” katanya.

Petugas kesulitan menyingkirkan material longsoran karena bercampur dengan pohon berbagai ukuran, termasuk akses jalan yang sulit dilalui alat berat karena sangat curam. Namun pihaknya optimistis dalam dua hari dapat menuntaskan penanganan dan jalan kembali dapat dilalui, ucap Rizal.(afs)

Exit mobile version