Berita

Dua Bulan, 300 Kasus DBD Tercatat di Cianjur, Warga Diminta Lakukan Ini

“Bisa dengan menguras bak mandi, genangan, dan semua yang berair di lingkungan sekitar rumah, bisa juga pakai bubuk abate. Warga wajib gotong royong dan tidak bisa dilakukan oleh satu orang,” ucap dia.

Selain itu, dr Yusman menyarankan warga Cianjur yang terkena DBD wajib ditangani oleh tim medis dan mendatangi fasilitas kesehatan.

“Disarankan warga Cianjur yang terkena DBD itu tidak mencari pengobatan sendiri. Kalau gejala seperti demam tiba-tiba tinggi, pendarahan itu wajib mendatangi faskes, seperti klinik, puskesmas, dan rumah sakit,” kata dia.

Tren kasus DBD yang tinggi di Cianjur sangat membebani masyarakat, terlebih mereka yang belum tahu bagaimana dampak terburuknya. Anita Rahayu (23) salah satunya, warga Desa Sukamaju, Kecamatan Cianjur ini sudah hampir dua minggu terjangkit DBD, dan kini dirawat di rumah sakit.

BACA JUGA: DBD di Cianjur Capai 224 Kasus, Dinkes Minta Masyarakat Jaga PHBS

“Gejalanya panas tinggi, gusi berdarah, tidak nafsu makan dan mual. Trombosit saya paling rendah turun sampai 23 ribu, setelah dirawat di rumah sakit, Alhamdulillah sekarang naik ke 30 ribu,” ucap dia.

Saran dokter, ucap Anita, harus rutin makan makanan bergizi dan minum. Mengingat, ada banyak cairan yang hilang ketika terjangkit DBD.

“Saya diinfus buat mengganti cairan, tetapi dokter tetap menyarankan buat rutin makan dan minum. Awalnya berat, sikat gigi aja berdarah, makan juga mual dan tidak nafsu, tapi alhamdulillah sekarang berangsur pulih,” tutup dia.

Laman sebelumnya 1 2

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button