Dua Harimau Sumatera Positif Covid-19, PSSP IPB: Hewan tak Menularkan Penyakit pada Manusia

CIANJURUPDATE.COM, Bogor – Dua harimau Sumatera positif Covid-19 dipastikan tidak akan menularkan virus pada manusia. Sehingga, petugas Taman Margasatwa Ragunan diminta untuk tidak khawatir. 

Hal ini diungkapkan Kepala Pusat Studi Satwa Primata (PSSP) Institut Pertanian Bogor University, Huda Shalahudin Darusman. Menurutnya, belum ada data dan riwayat hewan yang positif Covid-19 dapat menularkan virus itu pada manusia.

“Hewan bisa tertular Covid-19, tapi apakah terinfeksi atau hanya cemaran saja, sampai saat ini belum dapat dipastikan. Apalagi, kalau hewan sakit dapat menularkan ke manusia belum ada datanya, sehingga bisa disebut tidak ada,” kata Huda Shalahuddin Darusman pada wawancara secara virtual diikuti dari Bogor, Senin (2/8/2021).

Menurut Huda Shalahudin, masyarakat, khususnya petugas di Taman Margasatwa Ragunan, tidak perlu panik terkait temuan dua harimau Sumatera positif Covid-19 tersebut.

“Temuan hewan terpapar Covid-19 di Ragunan ini bukan yang pertama kali terjadi di dunia, tapi tidak ada manusia yang tertular dari hewan,” sebutnya.

Pengelola Taman Margasatwa Ragunan (TMR) pun terus menyelidiki dari mana penyebab dua harimau Sumatera positif Covid-19 tersebut.

Kepala Unit Pengelola Kebun Binatang Ragunan, Endah Rumiyat mengatakan, penularan ini bukan dari perawat hewan, karena tidak ada yang menunjukkan gejala Covid-19.

“Kita juga sudah melihat kondisi perawat tidak ada yang menunjukkan gejala klinis ke arah sakit (Covid) dan sampai saat ini kami tetap akan tracing,” kata Endah di Instagram @ragunanzoo, Minggu (1/8/2021).

Maka dari itu, pengelola akan melakukan pemeriksaan dan penelusuran kontak erat Covid-19 terhadap karyawannya. Sebab, ada kemungkinan kedua satwa itu tertular dari pasien OTG.

Endah mengatakan, Taman Margasatwa Ragunan sudah ditutup sejak 25 Juni lalu. Jadi dipastikan para satwa sudah lama tak berkontak dengan pengunjung.

“Kita tidak menutup kemungkinan memang kalau OTG ya, kan tidak muncul tuh gejalanya. Jadi kita tetap tracing,” jelasnya.

Ia juga memastikan, bahwa selain Tino dan Hari (nama kedua harimau yang terpapar Covid) tidak ada lagi satwa di TMR yang terpapar virus Corona maupun menunjukkan gejala klinis mengarah ke Covid-19.

Ke depan, pengelola berencana melakukan pengecekan atau pengetesan Covid-19 rutin kepada seluruh satwa.

“Mungkin ke depan tidak menutup kemungkinan apabila kami mengecek, kita akan mengecek semua satwa yang seperti harimau.

Sebagaimana diketahui, dua harimau Sumatera di Taman Margasatwa Ragunan (TMR) terpapar Covid-19.

Sebelumnya, Kepala Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta, Suzi Marsitawati mengungkapkan, dua harimau tersebut diketahui terpapar virus Corona saat salah satu harimau Sumatera, Tino, mengalami gejala Covid-19.

Hingga akhirnya harimau Sumatera lainnya, Hari, mengalami gejala yang sama. Dinas Pertamanan dan Hutan Kota DKI Jakarta kemudian melakukan tes swab kepada keduanya, dan hasilnya menyatakan Tino dan Hari dinyatakan positif Covid-19.

Menurut Suzi, Tino awalnya ditemukan sakit dengan menunjukkan gejala klinis sesak napas, bersin, keluar lendir dari hidung, dan nafsu makan menurun, pada 9 Juli 2021.

Selang dua hari kemudian, Hari juga mengalami sakit dengan gejala yang sama seperti Tino.

Hingga pada 14 Juli, petugas di Taman Margasatwa Ragunan melakukan tes swab kepada Tino dan Hari.

“Kemudian sampelnya dikirim ke laboratorium PSSP IPB Bogor. Hasilnya keluar pada 15 Juli, yang menyatakan kedua satwa tersebut terpapar COVID-19,” pungkas Suzi.(ega/sis)

Sumber: suara.com

Exit mobile version