CIANJURUPDATE.COM, Jakarta – Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 hilang kontak pada pukul 14.40 Wib Sabtu (9/1/2021), dipastikan jatuh di sekitar perairan Pulau Seribu, Dermaga JICT, Jakarta.
Saat ini, petugas DVI Polri membawa dua kantong jenazah yang berisi hasil temuan dari jatuhnya pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dan sudah dibawa ke Rumah Sakit Polri Kramatjati, Jakarta Timur.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Yusri Yunus mengatakan, dua kantong jenazah tersebut sudah diterima di posko DVI di RS Kramatjati.
“Dari sejak kemarin sudah ada dua kantong (jenazah). Tugas polisi membangun posko, kemudian dikasih label setiap temuan apapun,” ungkap Yusri di Posko SAR Terpadu Jakarta International Container Terminal (JICT) 2 Tanjung Priok, Minggu (10/1/2021).
Yusri mengatakan, dari dua kantong jenazah, satu berisi potongan tubuh (body parts) penumpang Sriwijaya Air SJ-182, sementara satu lagi berisi properti penumpang.
Kabid Dokkes Polda Metro Jaya Kombes Pol Umar Shahab membenarkan adanya dua kantong jenazah tersebut.
“Betul. Satu berisi body part (potongan tubuh diduga penumpang), satu lagi berisi properti dari penumpang berupa potongan celana jeans,” kata Umar.
SJ182 diketahui mengangkut 62 orang, yang terdiri dari 12 orang kru, 40 penumpang dewasa, tujuh anak-anak, dan tiga orang bayi.
Pesawat Sriwijaya Air sempat keluar jalur penerbangan, yakni menuju arah barat laut pada pukul 14.40 Wib. Pihak Air Traffic Controller (ATC) kemudian menanyakan pilot mengenai arah terbang pesawat. Namun, dalam hitungan detik, pesawat dilaporkan hilang kontak.
Sementara itu, Gubernur Kalimantan Barat, Sutarmidji menyebut, sebagian besar penumpang pesawat Sriwijaya Air SJ 182 yang jatuh di perairan Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021) adalah warga Kalimantan Barat.
Ia juga menyatakan hingga kini masih berlangsung pengambilan sampel DNA keluarga korban untuk dicocokkan saat identifikasi.
“Kalau saya lihat, sebagian besar warga Kalbar. Sudah sekitar 40-an keluarga (yang diambil sampel DNA). Kalau sudah ada saudara di Jakarta diambil sampelnya, di sini tidak diambil,” ujar Sutarmidji di Bandara Supadio, Minggu (10/1/2021).
Dia berkata pihaknya siap membantu sesuai dengan kewenangan juga berkoordinasi dengan pihak kepolisian.
Sementara itu, dihubungi terpisah, kepolisian daerah Kalimantan Barat menyatakan baru ada 14 orang yang diwawancarai oleh tim DVI (Disaster Victim Identification) dan 10 orang yang diambil DNA.
“Rencana besok pagi sampel DNA dikirimkan ke Jakarta,” kata humas Polda Kalbar Donny Charles Go.
Sutarmidji juga mengusulkan agar keluarga korban disediakan ruang tunggu yang memadai. Meski hotel sudah ada, tetapi letaknya cukup jauh sehingga keluarga kurang bisa memantau perkembangan informasi dengan cepat.
“Supaya keluarga korban lebih nyaman sebaiknya ada ruang tunggu yang bisa dipakai. Diberikan pelayanan yang nyaman supaya beban psikologis tidak semakin berat. Kami juga ada kerja sama dengan himpunan psikolog,” imbuhnya.
Sejauh ini ia menyebut tidak ada keluhan dari keluarga korban. Pengambilan sampel pun bisa berlangsung cepat karena keluarga penumpang pesawat sangat kooperatif mendatangi crisis center.
Pesawat Sriwijaya Air SJ 182 dipastikan jatuh di Kepulauan Seribu pada Sabtu (9/1/2021). Sebelumnya pesawat hilang kontak pada pukul 14.40 Wib. Pesawat sejatinya terbang dari Jakarta menuju Pontianak dan seharusnya tiba di Bandara Supadio pada pukul 15.15 Wib.(ct7/sis)