Dua Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Psikolog: Pentingnya Selektif Memilih Pasangan Hidup
![Dua Kasus Pernikahan Sesama Jenis di Cianjur, Psikolog: Pentingnya Selektif Memilih Pasangan Hidup](/wp-content/uploads/2024/05/Dua-Kasus-Pernikahan-Sesama-Jenis-di-Cianjur-Psikolog-Pentingnya-Selektif-Memilih-Pasangan-Hidup.jpeg)
CIANJURUPDATE.COM – Dua kasus penipuan berkedok pernikahan sesama jenis sudah menggemparkan masyarakat Cianjur selama setahun terakhir.
Kasus pertama terjadi di Kecamatan Sukaresmi, di mana seorang pria menyamar sebagai perempuan dan menikah dengan seorang wanita.
Kasus kedua baru-baru ini terungkap di Kecamatan Naringgul, di mana seorang pengantin perempuan ternyata adalah seorang pria.
Peristiwa ini memicu kekhawatiran dan keresahan di tengah masyarakat. Psikolog asal Cianjur, Sri Tedja, angkat bicara terkait kasus-kasus tersebut dan menekankan pentingnya selektif dalam memilih pasangan hidup.
BACA JUGA:Â Pernikahan Sesama Jenis di Naringgul Berakhir Damai, Keluarga Korban Mencabut Laporan
“Terlepas dari orientasi seksual, kedua kasus ini menunjukkan adanya unsur penipuan,” ujar Sri.
“Baik itu motif untuk menipu agar mendapatkan nafkah, ataupun adanya penyimpangan seksual, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut untuk memastikannya,” imbuh dia.
Sri menyarankan masyarakat untuk lebih berhati-hati dalam memilih pasangan hidup.
“Pastikan untuk mengenal secara mendalam calon pasangan, termasuk keluarga, status, dan tempat tinggalnya,” tuturnya.
BACA JUGA:Â Setahun Kenalan Via Medsos, Pria di Naringgul Malah Tertipu Nikahi Sesama Jenis
“Proses taaruf dalam syariat Islam, di mana calon pasangan saling mengenal dengan baik, bisa menjadi salah satu cara untuk menghindari penipuan seperti ini,” lanjut dia.
Lebih lanjut, Sri menekankan pentingnya kematangan mental dalam memilih pasangan hidup.
“Terutama dalam kasus seperti ini, di mana korban diiming-imingi dengan berbagai rayuan, seperti keislaman yang kuat,” imbuhnya.
“Perlu diingat bahwa dalam Islam, pacaran sebelum menikah tidak diperbolehkan,” ucap dia.
BACA JUGA:Â DPRD Cianjur Prihatin Soal Pernikahan Sesama Jenis di Sukaresmi, Wakil Ketua: Ini Kasus Penipuan
Sri juga menyarankan korban penipuan untuk mencari konseling psikologis untuk membantu pemulihan psikis dan menghindari stigma negatif dari masyarakat.
“Penting untuk diingat bahwa korban juga menjadi korban penipuan dan perlu mendapatkan dukungan,” tegasnya.