Dugaan Abdul Azis Ketuai Pentagon Menguat

CIANJURUPDATE.COM – Dugaan Wakil Ketua DPRD Cianjur, Abdul Azis Sefudin mengetuai Organisasi Pentagon semakin menguat. Hal ini disampaikan Ketua Cianjur People Movement (CEPOT) Ahmad Anwar.

Ahmad mengatakan, dari jaket yang dikenakan Azis, terdapat simbol yang sama persis digunakan Organisasi Pentagon. Ditambah lagi, dengan kebungkaman Azis selama ini dari pertanyaan awak media mengenai organisasi tersebut.

“Kita lihat stiker Pentagon yang tertempel pada beberapa kendaraan, hingga karangan bunga ucapan selamat terhadap pelantikan bupati mirip dengan jaket yang dia pakai,” bebernya.

Belum lagi, akun Instagram Pentagon yang sebelumnya eksis banyak memuat aktivitas Aziz dan logo yang sama. Namun akun tersebut kini sudah tidak ada, entah kemana rimbanya.

Ia pun menyayangkan sikap Aziz yang susah saat hendak dikonfirmasi mengenai Pentagon. Sebab, sudah beberapa kali reporter Cianjur Update berusaha mengonfirmasi baik secara langsung atau telpon.

“Ini kan menimbulkan tanda tanya, ada apa? Kalau misalkan semua dugaan tentang Pentagon itu salah, coba bicara biar semua clear. Kalau seperti ini kan ngambang. Cobalah bicara agar publik tahu, apa dan siapa itu Pentagon,” jelasnya.

Maka dari itu, Ahmad pun meminta kepada pemerintah beserta aparat hukum, agar bisa menindak tegas adanya dugaan pelanggaran yang berupaya mengotori kerja birokrat seperti Pentagon.

Sebab, jika benar ada ASN yang tergabung dalam Pentagon organisasi ini melanggar Undang-undang Nomor 43 Tahun 1999.

Ahmad menyebutkan, seharusnya keberadaan Pentagon secara resmi dilarang oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur. Sebab jika dibiarkan akan berdampak buruk terhadap jalannya roda pemerintahan di Kabupaten Cianjur ini.

“Pemda jangan pura-pura tidur melihat Pentagon. Bupati Cianjur harus bertindak tegas menyikapi dugaan pelanggaran yang melibatkan para ASN,” jelasnya.

Sementara itu, Abdul Azis Sefudin sendiri yang diduga menjadi pimpinan Pentagon belum memberikan keterangan apapun.

Cianjur Update sudah berusaha melakukan upaya konfirmasi agar berita berimbang. Mulai dari menghubungi via whatsapp, menemui di kantornya, hingga melayangkan surat undangan podcast namun tidak membuahkan hasil.(*)

Exit mobile version