Berita

Dugaan Duplikasi Anggaran Sosialisasi Pilkada Cianjur Mencuat, Cepot dan CRC Akan Usut Tuntas

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Setelah ramai di pemberitaan, Ketua Cianjur People Movement (Cepot), Ahmad Anwar mengamuk di Kantor KPU Cianjur pada (2/11/2020) lalu. Kini sejumlah kalangan turut menyoroti dan menduga adanya kejanggaan sebesar Rp1,9 M, pada anggaran sosialisasi Pilkada Cianjur 2020.

Direktur Pusat Kajian Kebijakan Publik, Cianjur Riset Center (CRC), Anton Ramadhan mengatakan, dari sekian banyak kejanggalan. Salah satu yang menjadi sorotannya yakni pada pos sosialisasi kepada masyarakat oleh Panitia Pemungutan Suara (PPS) sebesar Rp108 juta dan oleh Panitia Pemilihan Kecamatan (PPK) Rp160 juta.

“PPS dan PPK itu sudah mendapatkan honor dan tugasnya membantu KPU salah satunya melakukan sosialiaasi terkait Pilkada. Jadi, jika KPU menambah anggaran sosialisasi melalui PPS dan PPK, itu diduga kuat duplikasi anggaran,” ungkapnya Rabu, (4/11/2020).

Selain pada pos anggaran tersebut, ia juga menduga duplikasi anggaran terjadi pada pos sosialisasi tatap muka dengan kelompok masyarakat. “Banyak janggal dan dugaan duplikasi anggaran atau penyimpangannya kuat. Ini harus diusut,” ujarnya.

Hal senada diungkapkan Ketua Cianjur People Movement (Cepot) Ahmad Anwar, yang menduga adanya kejanggalan pada anggaran sosialisasi Pilkada Cianjur 2020, salah satunya pada pos anggaran sosialisasi kepada masyarakat oleh PPS dan PPK.

Ia menyebutkan, baik PPK maupun PPS sudah mendapatkan honor dalam menjalankan tugasnya. Honor anggota PPS sebesar Rp900 ribu dan ketuanya Rp1 juta perbulan. Sementara honor anggota PPK sebesar Rp1,9 juta dan ketuanya Rp2,2 juta.

1 2Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button