CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Dugaan pemotongan dana Bantuan Sosial Tunai (BST) kembali terjadi di Kampung Nyalindung Desa Jatisari, Kecamatan Sindangbarang, Cianjur.
Sebelumnya, penyelewengan dana BST pernah terjadi di Sindangbarang. Di mana, terjadi pemotongan sebesar Rp400 ribu dari yang seharusnya diterima Rp600 ribu. Parahnya, pemotongan tersebut diduga dilakukan oleh oknum pihak desa.
Salah seorang warga setempat, sebut saja Lena menuturkan, pada 6 September 2021, masyarakat diminta untuk membuat kartu anjungan tunai mandiri (ATM) di salah satu bank.
Namun, lanjutnya, pada esok harinya atau 7 September 2021, kartu ATM kembali diambil oleh pihak RT dengan alasan untuk dicek apakah sudah masuk atau belum bantuan berupa uang tunai tersebut.
Pada 10 September 2021, sembako datang tapi tidak diberikan langsung kepada masyarakat setempat. Sembako tersebut kemudian ditampung di salah satu staf desa dan diambil oleh RT, lalu dibagikan ke masyarakat.
“Sampai sekarang kartu ATM belum diterima sama sekali. Alasannya itu katanya mau dicek dulu sudah ada apa belum,” ujarnya kepada wartawan, Rabu (22/9/2021).
Sampai saat ini, kartu ATM sama sekali tidak disentuh oleh masyarakat yang menerima bantuan. Dirinya curiga, bantuan untuk lima bulan dengan jumlah kurang lebih Rp1,5 juta per orang tersebut, sudah dibelanjakan untuk sembako yang dibagikan tanpa sepengetahuan masyarakat.
Masyarakat pun merasa kebingungan dengan kondisi tersebut. Selain itu, kurangnya edukasi serta informasi yang seharusnya diterima oleh masyarakat, membuat oknum atau orang-orang yang tidak bertanggungjawab memanfaatkan momen tersebut.
“Yang saya curigai, sembako yang dibagikan itu berasal dari uang di ATM. Setahu saya, bantuan sekarang itu kurang lebih Rp1,5 juta untuk lima bulan ke depan,” ungkap dia.
Sementara itu, Kabid Pemberdayaan Sosial Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Cianjur, Suryawijaya mengatakan, pihaknya akan melakukan koordinasi terlebih dahulu dengan Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK) Sindangbarang untuk meminta kejelasan informasi yang beredar tersebut.
“Nanti saya akan coba komunikasi terlebih dahulu dengan TKSK-nya,” singkat dia.
Terpisah, Bupati Cianjur, Herman Suherman mengaku geram dengan adanya bantuan sosial yang diduga kembali dipermainkan oleh oknum-oknum tertentu.
Pihaknya meminta, agar temuan tersebut segera dilaporkan dan jangan takut dengan segala ancaman maupun intimidasi.
“Seharusnya, ATM itu kan tidak boleh dipindah tangankan, harus diterima langsung oleh masyarakat. Segera laporkan, jangan diam saja dan nanti akan saya tindaklanjuti yang seperti itu,” tegas Herman.(afs/sis)