Duh! Ada 241 Kasus Gizi Buruk di Cianjur Selama Pandemi, Tiga di Antaranya Meninggal
![Duh! Ada 241 Kasus Gizi Buruk di Cianjur Selama Pandemi, Tiga di Antaranya Meninggal](/wp-content/uploads/2021/11/IMG-20211111-WA0016.jpg)
“Mungkin karena efek domino, sehingga banyak yang penghasilannya berkurang atau bahkan tidak punya sama sekali. Sehingga tidak bisa mencukupi untuk kebutuhan asupan gizi,” bebernya.
Kasus yang paling parah, kata Rina, adalah kasus gizi buruk baru-baru ini adalah yang disertai dengan penyakit penyerta.
“Selama 2021 ini, angka kasus kematian gizi buruk kurang lebih ada tiga. Namun, hingga saat ini kami dari Dinkes masih terus menunggu laporan masuk dari pihak rumah sakit. Sementara 90 persen sisanya sembuh,” beber Rina.
Kasus Gizi Buruk Menimpa Balita Asal Agrabinta
Sebelumnya, pada Juni 2021 lalu, Cianjur sempat heboh dengan kabar seorang balita asal Agrabinta Cianjur bernama Muhammad Bayu meninggal dunia, karena gizi buruk yang dideritanya.
Bayu meninggal dunia di usia 20 bulan, tepatnya pada Jumat (18/6/2021) sekitar pukul 04.00 Wib saat menjalani perawatan di RSUD Cianjur.
Ia merupakan anak bungsu dari pasangan Ahmidin (38) dan Alisa (31), warga Kampung Simpangtiga RT 02/RW 03 Desa Tanjungsari Kecamatan Agrabinta, Cianjur.
Gizi buruk yang diderita Bayu sangat memperihatinkan. Tubuhnya terlihat sangat kurus dan hanya tersisa kulit serta tulang.
“Iya benar, bayi yang menderita gizi buruk tersebut meninggal, karena kondisinya terus mengalami penurunan,” ujar Kabag Humas RSUD Cianjur, Diana Wulandari, saat dikonfirmasi melalui sambungan telepon, Jumat (18/6/2021).(afs/sis)