Duh, Ada 289 Kasus Gizi Buruk di Cianjur Sejak 2019 hingga 2021
![Duh, Ada 289 Kasus Gizi Buruk di Cianjur Sejak 2019 hingga 2021](/wp-content/uploads/2021/05/IMG-20210527-WA0025-780x470.jpg)
Selain itu, lanjutnya, adanya penyakit penyerta membuat anak rentan mengalami gizi buruk. Rata-rata balita yang menderita gizi buruk teridentifikasi mengindap TBC dan hepatitis.
Menurutnya, penyakit tersebut membuat asupan gizi di dalam tubuh anak berfokus pada penyakit yang menjangkitnya.
“Jadi asupan ke tubuh fokus ke penyakit yang dideritanya. Sehingga dampak ke tubuh lain jadi kekurangan gizi. Itu juga yang terjadi pada balita di Agrabinta yang terungkap beberapa hari lalu,” ucap Irvan.
Irvan mengaku, sudah menginstruksikan petugas di tingkat puskesmas dan posyandu untuk memantau kondisi setiap balita di Cianjur.
“Kita intensifkan lagi program posyandu. Jika memang ada anak yang menunjukkan gejala kekurangan gizi dan penurunan berat badan drastis, langsung akan ditangani oleh puskesmas. Bila diperlukan akan dirujuk ke rumah sakit,” pungkasnya.(ct10/sis)