Duh, Pecandu Narkoba di Cianjur Cenderung Meningkat Selama Pandemi

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Yayasan Mutiara Maharani Jakarta mengungkap fakta terbaru, bahwa pengguna dan pecandu narkoba di Cianjur cenderung meningkat selama masa pandemi Covid-19.

Hal tersebut dipicu dari dahsyatnya tekanan ekonomi dan sosial yang dialami masyarakat saat ini.

Program Manager Yayasan Mutiara Maharani Jakarta, Heldina Irayanti mengatakan, setiap orang pasti akan mencari pelarian apabila di rumah terus dan merasa bosan.

Sehingga, lanjutnya, ada indikasi ingin melakukan sesuatu yang berbeda dan narkoba menjadi pelampiasan mereka.

“Contohnya, untuk rehab saja, angkanya terus meningkat. Artinya, pengguna (narkoba, red) di luar sana juga ikut meningkat,” ujarnya kepada Cianjur Update, Kamis (26/8/2021).

Dia menuturkan, rehabilitasi di masa pandemi memiliki perbedaan yang cukup besar. Ketika masuk di screening awal, mereka harus melalui serangakaian tes, termasuk menjalani antigen atau swab PCR.

Sementara sebelum ada pandemi, lanjutnya, mereka hanya butuh assesment bahwa mereka adalah pecandu serta kelengkapan pakaian mereka saja.

“Rehabilitasi ada di wilayah Cianjur, Cipanas, dan Jakarta. Untuk di Cianjur, kami pusatkan di Kecamatan Sukanagara dan programnya minimal enam bulan treatmen,” ungkapnya.

Pecandu Narkoba di Cianjur Cenderung Meningkat

Ia menuturkan, sebelum adanya pandemi Covid-19, pihaknya bersama BNN terus melakukan sosialisasi ke sekolah di tingkat SMP dan SMA/sederajat untuk memberikan informasi pencegahan bahaya narkoba.

“Jadi jangan pernah coba-coba dan punya keinginan untuk mencoba narkoba. Karena jika sudah kena, akan menyesal seumur hidup,” ungkapnya.

Dia mengungkapkan, data pecandu narkoba pelajar di Cianjur, semua data ada di Lapas dan BNNK Cianjur.

“Karena kalau kita rehab itu, hanya memegang data di tempat rehabilitasi kami saja. Sementara untuk jenis narkobanya beragam, ada yang pakai sabu-sabu, ganja, alkohol, dan obat-obatan. Tapi paling banyak pengguna sabu, karena tren saat ini hampir 90 persen pengguna sabu,” bebernya.

Maka dari itu, pihaknya bersama Badan Narkotika Nasional (BNN) Kabupaten Cianjur menggelar Workshop Penguatan Insan Media dalam mendukung Cianjur tanggap ancaman narkoba, pada Selasa (24/8/2021) lalu.

Ia menjelaskan, workshop itu digelar lebih kepada bentuk informasi dan sosialisasi untuk Pencegahan dan Pemberantasan Penyalahgunaan dan Peredaran Gelap Narkotika (P4GN), termasuk bagaimana peran media terkait dengan Navza.

“Skupnya kan sekarang lagi di Cianjur, berarti bahas tentang pecandu di Cianjur. Seperti pelayanannya, jumlah kasus, dan bagaimana tidak lanjut yang harus dilakukan oleh warga Cianjur dalam menjalankan fungsinya masing-masing,” tandasnya.(afs/sis)

Exit mobile version