Duta Bahasa Pelajar Jabar Ajak Kaum Muda Cianjur Tidak Malu Berbahasa Sunda
![SUNDA: Peringatan Hari Bahasa Ibu menjadi momentum bagi generasi muda untuk semakin mencintai bahasa daerah Jabar, yaitu Bahasa Sunda. (Foto: Elga Nurani/cianjurupdate.com)](/wp-content/uploads/2021/02/IMG-20210221-WA0044-780x470.jpg)
CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Hari ini, Minggu (21/2/2021) merupakan hari peringatan Bahasa Ibu Internasional. Sebagai warga Jawa Barat, tentunya bahasa ibu kita adalah bahasa Sunda. Selain bahasa Indonesia, kita juga harus menjunjung tinggi bahasa Sunda sebagai bentuk pelestarian budaya.
Memperingati hari Bahasa Ibu, Duta Bahasa Pelajar Jawa Barat, M Deni Maulana (16) mengajak masyarakat khususnya anak muda Cianjur untuk mencintai bahasa Sunda.
“Tentunya hari ini menjadi momentum yang sangat spesial, hal ini bisa menjadi tolak ukur penggunaan bahasa daerah, terutama di tatar Sunda. Diperingatinya hari Ibu Internasional, banyak sekali kegiatan bahkan kontribusi yang dapat dilakukan. Salah satunya dengan mengkampanyekan sehari menggunakan bahasa Sunda, baik di rumah ataupun di lingkungan sekitar,” paparnya saat diwawancarai Cianjur Today, Minggu (21/2/2021).
Menurutnya, hal ini tidak hanya untuk mengasah kembali kemampuan berbahasa daerah, namun juga dapat menjadi momen untuk melestarikan bahasa daerah yang sudah semakin arkais. Sehingga masyarakat di Jawa Barat, akan lebih peduli dan bangga ketika menggunakan bahasa daerah.
Deni juga menjelaskan sekilas terkait sejarah Hari Bahasa Ibu Internasional. Hari Bahasa Ibu Internasional, ditetapkan pada sidang Umum ke-30 PBB pada 1990, jatuh pada 21 Februari. Hari itu dibentuk untuk memperingati keberagaman budaya dan bahasa yang dimiliki setiap golongan masyarakat di dunia.
“Menurut jurnal yang pernah saya baca, 21 Februari ditetapkan sebagai Hari Bahasa Ibu Internasional, karena kemunculan hari bermakna ini sendiri adalah dari budaya Bangladesh, yang memperjuangkan penggunaan bahasa Bengal di wilayahnya. Penggunaan bahasa Bengal sendiri sebenarnya sudah cukup lama di wilayah Bengal Timur (yang kemudian jadi Bangladesh). Wacana internasional perayaan hari Bahasa Ibu Internasional sendiri tercetus pada tahun 1998, oleh Rafiqul Islam, warga Bangladesh yang hidup di Kanada,” lanjutnya.