Berita

Ekonomi Cianjur Diambang Krisis Akibat Tarif Impor AS Melonjak, Ini Kata Pengamat

CIANJUURPDATE.COMPemerintah Amerika Serikat (AS) resmi memberlakukan tarif baru terhadap produk impor dari berbagai negara, termasuk Indonesia. Berdasarkan informasi dari agen bea cukai AS, tarif dasar dikenakan sebesar 10 persen, sementara untuk barang asal Indonesia mencapai 32 persen.

Kebijakan ini memicu reaksi berbagai pihak, salah satunya pengamat ekonomi asal Cianjur, Irpan Jamil. Ia menilai penerapan tarif tinggi berpotensi mengganggu hubungan perdagangan bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat.

“Secara umum, kebijakan ini akan memberikan dampak signifikan terhadap perekonomian, terlebih bagi daerah seperti Cianjur yang memiliki banyak perusahaan dan investor. Tarif tinggi ini jelas akan membebani, apalagi jika barang produksi Indonesia menjadi kurang kompetitif di pasar Amerika,” ujar Irpan, Senin (7/4/2025).

BACA JUGA: Wisatawan Kebun Raya Cibodas Ramai-ramai Pilih Gerbang 3 Demi Hindari Bayar Dua Kali

Irpan menambahkan bahwa meskipun saat ini dampak kebijakan tersebut belum terlalu terasa, gejolak diperkirakan akan muncul dalam beberapa minggu ke depan. Hal ini disebabkan proses pengapalan barang yang belum sepenuhnya berjalan.

Menurutnya, Indonesia perlu segera menyusun strategi pemasaran baru guna mengurangi ketergantungan pada pasar Amerika. Salah satu opsi adalah memperluas pasar ke Eropa atau memperkuat penjualan dalam negeri.

Langkah diversifikasi pasar ini, menurut Irpan, penting untuk menjaga stabilitas ekonomi nasional. Ia juga menegaskan pentingnya langkah antisipatif untuk mencegah kemungkinan pemutusan hubungan kerja (PHK) massal di sektor padat karya.

BACA JUGA: Wisatawan Keluhkan Pungli Tiket Pantai Apra Cianjur, Harga Tak Sesuai Tarif Resmi

“Kalau sampai terjadi PHK besar-besaran, apalagi di sektor yang menyerap banyak tenaga kerja, akan sangat merugikan masyarakat. Pemerintah harus hadir untuk mengadvokasi dan memfasilitasi perusahaan agar tetap bertahan,” tambahnya.

Irpan mengingatkan bahwa industri seperti sepatu, yang banyak terdapat di Cianjur, menjadi sektor paling rentan terdampak. Jika tidak ada intervensi cepat, risiko guncangan sosial-ekonomi di daerah ini akan semakin besar.

Pemerintah pusat diharapkan segera mengambil langkah diplomatik untuk menekan dampak kebijakan tarif ini. Irpan juga mendorong sinergi antarinstansi untuk memperkuat daya saing produk nasional di tengah ketidakpastian global.

Editor: Afsal Muhammad

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button