“Kabar baiknya, nilai tukar petani meningkat. Ini harus terus kita dorong agar kesejahteraan petani meningkat dan sektor pertanian makin berkontribusi bagi perekonomian daerah,” tambah Herman.
Di sektor pariwisata, terjadi penurunan jumlah wisatawan mancanegara menjadi 337 kunjungan dibandingkan bulan sebelumnya yang mencapai 735 kunjungan. Sebaliknya, wisatawan domestik justru mengalami lonjakan dari 13,6 juta menjadi 17,3 juta kunjungan.
Sektor transportasi penumpang, terutama angkutan udara domestik dan kereta api, juga menunjukkan peningkatan, didorong oleh kehadiran layanan kereta cepat Jakarta-Bandung, Whoosh. Namun, Herman mengingatkan bahwa sektor transportasi barang, khususnya angkutan laut, mengalami penurunan yang perlu diperhatikan.
“Dampak dari Whoosh cukup positif bagi transportasi penumpang, tetapi angkutan barang, terutama laut, mengalami penurunan yang harus kita cermati,” ungkapnya.
BACA JUGA:Â Kinerja Perbankan Indonesia Tetap Positif di Tengah Tantangan Ekonomi Global dan Domestik
Neraca Perdagangan Jabar Catat Surplus
Di sisi perdagangan, Kepala BPS Jabar Darwis Sitorus melaporkan bahwa neraca perdagangan Jawa Barat pada Desember 2024 mencatat surplus sebesar 1,98 miliar dolar AS. Total ekspor mencapai 3,15 miliar dolar AS, sedangkan nilai impor sebesar 1,17 miliar dolar AS.
Meski surplus ini lebih rendah dibandingkan dengan bulan sebelumnya, nilai tersebut masih lebih tinggi dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
“Surplus perdagangan pada Desember 2024 lebih rendah dibandingkan November 2024, namun secara tahunan masih lebih tinggi dibandingkan Desember 2023,” terang Darwis.