Faktor Ekonomi Sebabkan 916 Siswa SMP di Cianjur Putus Sekolah

CIANJURUPDATE.COM – Sebanyak 916 siswa SMP di Kabupaten Cianjur dilaporkan putus sekolah tahun ini, menurut Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga (Disdikpora).

Hal ini menunjukkan penurunan dibandingkan tahun sebelumnya, namun Disdikpora terus mencari solusi agar semua anak di Cianjur dapat melanjutkan pendidikan ke jenjang SMA/SMK sederajat.

Disdikpora Cianjur Tekan Angka Putus Sekolah

Kepala Bidang SMP Disdikpora Kabupaten Cianjur, Helmi, mengungkapkan bahwa dari 29.830 lulusan SMP tahun ini, hanya 28.914 siswa yang melanjutkan pendidikan ke SMA/SMK.

“Sebanyak 12.906 siswa melanjutkan ke SMK, sementara sisanya memilih SMA, MA, pondok pesantren formal, dan paket C. Namun, sebanyak 916 siswa tidak melanjutkan pendidikan,” jelasnya.

BACA JUGA: Peduli Pendidikan di Cianjur, Anggota DPRD Lukmanul Hakim Beri Bantuan PAUD SPS Citra Lestari Cimacan

Meski angka putus sekolah ini masih tinggi, jumlah tersebut telah mengalami penurunan sekitar 600 siswa dibandingkan tahun lalu, yang mencapai 1.580 siswa.

“Ini perkembangan yang cukup baik, angka putus sekolah cenderung menurun. Kami berharap ke depan semua siswa bisa melanjutkan pendidikan hingga minimal SMA/SMK sederajat,” tambahnya.

Ekonomi Jadi Faktor Utama Penyebab Siswa Putus Sekolah

Helmi menegaskan bahwa faktor ekonomi menjadi penyebab utama siswa SMP di Cianjur putus sekolah.

Banyak siswa berasal dari keluarga dengan kondisi ekonomi yang kurang mampu, sehingga terpaksa bekerja untuk membantu perekonomian keluarga.

“Selain faktor ekonomi, ada juga orangtua yang menganggap pendidikan tidak terlalu penting, sehingga cukup menyekolahkan anak hingga SMP,” kata Helmi.

BACA JUGA: Gencarkan Pendidikan Pemilih, KPU Cianjur Bakal Sasar Pemilih Pemula Jelang Pilkada

Solusi Disdikpora: Beasiswa dan Edukasi Orangtua

Untuk mengatasi permasalahan ini, Disdikpora berencana menawarkan program beasiswa dan mengajak masyarakat berpartisipasi sebagai “ayah angkat” bagi siswa yang membutuhkan.

Pihaknya juga berupaya memberikan edukasi kepada orangtua tentang pentingnya pendidikan hingga jenjang SMA/SMK.

“Kami akan terus berupaya menekan angka putus sekolah setiap tahunnya serta memberikan solusi bagi siswa yang tidak melanjutkan pendidikan agar bisa kembali bersekolah,” pungkas Helmi.

Exit mobile version