Fenomena Astronomi November 2021: Ada Hujan Meteor Taurid hingga Leonid
![Fenomena Astronomi November 2021: Ada Hujan Meteor Taurid hingga Leonid](/wp-content/uploads/2021/11/IMG_20211106_094139-780x470.jpg)
Durasi penumbralitas gerhana ini disebutkan akan terjadi selama 6 jam 5 menit 8 detik.
Gerhana Bulan Sebagian pernah terjadi pada 4 Juni 2012, 8 Agustus 2017 dan 17 Juli 2019.
Gerhana Bulan Sebagian berikutnya akan terjadi kembali pada 29 Oktober 2023, 7 Juli 2028 dan 16 Juni 2030 mendatang.
Puncak Hujan Meteor Alfa Monocerotid: 21-22 November 2021
Alfa Monocerotid adalah hujan meteor yang titik radian (titik asal munculnya meteornya berada di dekat bintang Alfa Monocerotis).
Hujan meteor ini aktif sejak 15-25 November dan intensitas maksimumnya terjadi pada 22 November pukul 02.30 Wib, 03.30 Wita, 04.30 Wit.
Alfa Monocerotid dapat disaksikan sejak pukul 21.30 waktu setempat pada malam sebelumnya (21 November).
Hingga akhir fajar bahari (25 menit sebelum terbit Matahari) keesokan harinya (22 November) dari arah timur hingga barat-barat laut.
Puncak Hujan Meteor Orionid November: 28-19 November 2021
Orionid November adalah hujan meteor yang titik radian atau titik asal munculnya meteornya berada di konstelasi Orion.
Hujan meteor ini aktif sejak 14 November hingga 6 Desember dan intensitas maksimumnya terjadi pada 28 November pukul 22.30 Wib, 23.30 Wita, 00.30 Wit.
Orionid November dapat disaksikan sejak pukul 19.30 waktu setempat pada malam sebelumnya (28 November).
Hingga akhir fajar bahari atau sekitar 25 menit sebelum terbit Matahari keesokan harinya (29 November) dari arah timur-timur laut hingga barat-barat laut.
Fenomena Konjungsi Superior Merkurius: 29 November 2021
Konjungsi superior adalah konfigurasi yang berlaku khusus pada Merkurius dan Venus, yakni ketika Merkurius, Matahari dan Bumi terletak pada satu garis lurus dan Merkurius membelakangi Matahari.