CIANJURUPDATE.COM – Forum Komunikasi Remaja Desa (FKRD) Sabandar menggelar diskusi tematik bertema “Gender dan Jenis Kelamin” pada Rabu (9/10/2024) di Aula Desa Sabandar, Cianjur.
Kegiatan ini bertujuan sebagai wadah belajar dan berbagi pengetahuan tentang isu gender bagi kalangan remaja.
Ketua FKRD Sabandar, Eneng Rosita, yang akrab disapa Rosita, menjelaskan perbedaan mendasar antara gender dan jenis kelamin dalam diskusi tersebut.
BACA JUGA: Cianjur Update Dorong Kesetaraan Gender dengan Melibatkan Orang Muda
Menurut Rosita, jenis kelamin bersifat biologis dan tidak dapat diubah, seperti organ reproduksi dan hormon, yang merupakan karakteristik bawaan sejak lahir.
Sementara itu, gender lebih mengacu pada peran dan sifat yang diharapkan dari laki-laki dan perempuan sesuai dengan norma sosial yang berlaku.
“Jenis kelamin adalah bawaan biologis, sedangkan gender adalah peran yang ditetapkan oleh masyarakat. Gender dapat berubah seiring perkembangan norma, adat, dan kepercayaan dalam suatu masyarakat,” ungkap Rosita.
BACA JUGA: Cianjur Update Adakan Diskusi Tematik Tentang Kekerasan Berbasis Gender dan Seksual
Ia juga menambahkan bahwa konsep maskulinitas dan femininitas sering kali digunakan untuk menggambarkan sifat-sifat gender.
“Maskulin cenderung diasosiasikan dengan kekuatan, ketangguhan, dan keberanian, sementara feminim dengan kelembutan dan kerapuhan,” jelasnya.
Community Organizer (CO) dari Yayasan Sekretariat Masyarakat Anak (SEMAK) Cianjur, Dewi Khania yang turut mendampingi kegiatan ini, menyebutkan bahwa FKRD Sabandar sudah aktif sejak tahun 2022.
BACA JUGA: DPD IMM Jabar Suarakan Hak dan Kesetaraan Gender Bagi Perempuan
“FKRD telah menyediakan ruang bagi remaja untuk berdiskusi dan belajar mengenai gender, yang berperan penting dalam membuka wawasan dan pengetahuan baru,” kata Dewi.
Ia berharap diskusi tentang gender ini dapat menjadi langkah positif bagi remaja dalam menghindari pergaulan yang berisiko dan membangun relasi yang lebih sehat.
“Kegiatan ini menunjukkan bahwa FKRD Sabandar berperan aktif dalam pengembangan diri remaja, serta membantu mereka lebih menghargai perbedaan,” tutup Dewi.
BACA JUGA: Hari Perempuan Internasional, P2TP2A Cianjur: Gender Harus Dipahami Secara Menyeluruh