CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kabupaten Cianjur angkat bicara soal kasus pencabulan yang dialami MC (15), seorang gadis asal Kecamatan Agrabinta, Kabupaten Cianjur. Tak tanggung-tanggung, gadis di bawah umur itu dicabuli oleh tujuh pria.
Ketua Harian P2TP2A Kabupaten Cianjur, Lidya Indayani Umar, mengatakan kejadian ini merupakan duka bagi pihaknya. Sebab kasus pencabulan ini terjadi menjelang Hari Anak Nasional.
“Ini duka bagi kami karena di Hari Anak Nasional terjadi lagi persetubuhan, korbannya satu orang dengan pelaku tujuh orang. Kami sangat prihatin dan terus menyampaikan kepada orang tua untuk terus meningkatkan edukasi pengawas dan ketahanan keluarga.” tuturnya kepada Cianjur Update, Kamis (23/07/2020).
Ia mengatakan, di saat anak-anaknya berada di rumah dan tidak di sekolah, orang tua harus tetap memberikan perhatian ekstra. Hal itu agar tidak menjadi korban kekerasan seksual.
Lidya menyebut, pihaknya akan terus melakukan konfirmasi dengan Polsek atau Polres agar dapat memberikan layanan yang dibutuhkan korban. Baik secara penyembuhan fisik atau pun psikis.
“Kami akan berkoordinasi dengan dokter untuk kesembuhan fisik, juga secara psikis korban mungkin trauma dan kami akan memberikan layanan konseling langsung dari psikolog kami. Agar nantinya dalam pendampingan di waktu pemeriksaan dia dapat bercerita tanpa tekanan dan rasa takut tentang apa yang terjadi,” jelas dia.
Bagi P2TP2A Cianjur, tidak ada alasan apapun untuk menghentikan pelayanan kepada masyarakat. Termasuk pandemi Covid-19 itu sendiri. Ia menuturkan, pihaknya terus sosialisasi sebagai upaya preventif dan upaya penanganan guna meminimalisir kasus serupa.
Dicekok Miras, Dicabuli Tujuh Pria
Kapolsek Agrabinta, AKP Ipid A Saputra, mengatakan kasus pelecehan seksual itu berawal ketika para pelaku yang rata-rata berusia 15 tahun menjemput korban di rumahnya pada Rabu (22/7/2020). Setelah bertemu korban malah dicekok miras dan diperkosa bergiliran.
MC pun sampai hilang kesadaran dan mengeluarkan darah dari mulutnya. Korban pun diantarkan para pelaku ke rumahnya dalam keadaan mabuk berat dan muntah darah.
“(Korban) langsung dibawa ke Puskesmas Agrabinta untuk dilakukan pertolongan,” paparnya saat dihubungi Cianjur Update, Kamis (23/7/2020).
Polsek Agrabinta pun mendapat laporan setelah korban dirawat di puskesmas. Polisi pun bergerak cepat menangkap para pelaku. “Setelah mendapat informasi tentang pelaku, saat itu juga para pelaku dijemput dari kediaman masing-masing,” tambahnya.(afs/Ian/rez)