Gaji Puluhan Juta, Tapi TKI Korea Susah Kaya
![](/wp-content/uploads/2018/11/Gaji-Puluhan-Juta-Tapi-TKI-Korea-Susah-Kaya-780x470.jpg)
CIANJURToday (Nasional) – Konselor Minister pada Kedutaan Besar (Kedubes) RI di Seoul, Korea Selatan, Aji Surya bercerita Tenaga Kerja Indonesia (TKI) tergolong makmur. Bagaimana tidak, seorang TKI Korea bisa berpenghasilan minimal Rp 13 juta, hingga Rp 40 Juta. Disampaikan Aji, bahkan, beberapa TKI bisa membeli mobil di Korea.
“Ya mungkin bukan mobil yang mahal banget, tapi mereka sudah pakai mobil sendiri untuk beraktivitas. Mana ada TKI seperti itu di negara lain?” kata dia.
Pria berkepala plontos itu berujar, jika TKI di Korsel terlindungi hukum, asuransi, dapat tempat tinggal, makan hingga gaji perbulan minimal 1350 won atau sekitar Rp14 juta. Kalau rajin, TKI Korea Selatan bisa mencapai Rp30 juta dan ada yang lebih dari itu.
Bahkan, komunitas TKI Muslim di negara ginseng itu bisa membangun masjid senilai Rp40 miliar. Ia menilai kehidupan TKI di Korea Selatan sangat nyaman karena sangat terjamin. Lalu, adakah sisi gelap dari kehidupan TKI di Korsel?
Aji tidak memungkiri ada TKI yang terlampau nyaman tinggal di Korsel hingga bersalin dalam gaya hidup di Korea. Beberapa TKI uang uang untuk hal-hal tidak produktif (Boros, red) mulai dari sering karaoke, dugem, atau tidak ada kehidupan bebas di Korea.
“Ada yang cuma bisa bawa pulang Rp100 juta gara-gara hal seperti itu, padahal sudah bekerja tahunan. Padahal jika telaten, TKI Korea bisa bawa uang lebih dari Rp800 juta,” ucapnya.
Mantan wartawan itu menuturkan, rata-rata kontrak TKI Korsel 4 tahun 10 bulan. Jika rajin, TKI bisa menabung Rp15 juta per bulan atau Rp870 juta dalam satu masa kontrak. Hal lain penyebab TKI terlalu mudah adalah para TKI susah bergerak pada saat kembali ke Tanah Air. Beberapa memilih overstay hingga jadi TKI ilegal.
“Rata-rata saat uang uang mereka habis dalam waktu satu tahun karena kurangnya manajemen keuangan mereka,” tuturnya.
Aji mengatakan, ada tiga mantan TKI Korsel yang berinvestasi hotel DI DI Yogyakarta. Namun dalam waktu sekejap, pengunjung para mantan TKI itu gagal karena salah manajemen. Ia berharap persiapan TKI Korea sebelum pelatihan pelatihan keuangan.
“Kalau saat pulang, mereka bisa jadi pengusaha sukses,” pungkasnya.(riz/net)