Gak Nyangka, Pjs Bupati Cianjur Disinyalir Atur Pemenang Proyek Bernilai Rp10 Milyar
![](/wp-content/uploads/2020/11/images-24.jpeg)
“Saya no comment. Itu kan arahnya subjektif. Bisa iya, bisa tidak istilahnya. Tergantung kaca mata karena yang ditunjuk satu, yang ingin banyak. Tapi yang jelas, semua mekanisme sudah ditempuh,” tutur Asep di ruang kerjanya, Selasa (24/11/2020).
Asep menjelaskan, dari awal pengadaan APD protokol kesehatan dalam Pilkada akan ditenderkan. Namun, kondisinya tidak memungkinkan melaksanakan tender karena waktu yang terlalu sempit.
“Kebutuhan APD itu mendesak dan darurat, makanya pengadaan dilakukan dengan penunjukan langsung. Kita juga sudah konsultasikan dengan Barjas (Barang dan Jasa),” jelas Asep.
Ia mengatakan, alokasi anggaran pengadaan APD sekitar Rp10 miliar. Pengadaannya dilakukan secara penunjukan langsung dan melalui e-katalog.
Pengadaan barang melalui e-katalog seperti hand sanitizer, thermogun, dan lainnya. Sementara penunjukan langsung pengadaan APD, barangnya berupa alat rapid test sebanyak 51.288 buah, faceshield, dan sarung tangan plastik.
Dasar pengadaan APD untuk kebutuhan protokol, lanjut dia, mengacu pada Peraturan KPU. Lalu, KPU Kabupaten Cianjur menandatangani nota kesepahaman dengan kepala daerah.
“Dari dasar itulah, Dinas Kesehatan diinstruksikan menindaklanjutinya. Kalau kita tidak melakukan itu, artinya kita tidak mendukung Pilkada,” tegasnya.
Mekanisme pengadaan barang APD protokol kesehatan penyelenggaraan Pilkada pun mengacu pada Peraturan Presiden Nomor 16/2018 tentang Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah serta Peraturan Kepala Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP) Nomor 4/2020.