Berita

Gawat! Terindikasi Ada WNA Bekerja Kasar, Hingga Miliki Dokumen Kependudukan di Cianjur

“Peternakan tersebut berdiri di atas lahan sekitar delapan hektare dengan membeli tanah dari warga, saya melihat saat ini sedang membangun lagi,” katanya.

Bahkan, lanjut Abah, dari pengamatannya sempat beberapa buruh kasar WNA yang diperhatikan olehnya mempunyai dokumen kependudukan semisal KTP hingga surat izin mengemudi (SIM).

“Selain bekerja, mereka juga suka wara-wiri menggunakan mobil. Mereka sering mengendarai mobil untuk membeli kebutuhan dan keperluannya ke kota. Jadi ada yang membuatkan mereka SIM juga,” bebernya.

Karyawan lainya Cicih membenarkan, bahwa selama ini sudah menjadi hal biasa pekerja berkebangsaan China keluar masuk setiap setahun sekali di perusahaan itu.

“Paling WNA itu setahun berada di kampungnya, terus kembali lagi bekerja di PT Mandiri Jaya. Kalau yang dua orang kemarin dua bulan yang lalu pulang,”kata Cicih.

Menurut Cicih karyawan lokal yang bekerja di PT Mandiri Jaya tak digaji sesuai dengan UMK karena sebagian besar karyawan tersebut bekerja dengan cara borongan alias buruh harian lepas.

Cicih mengakui jika selama ini ia bekerja di perusaan tersebut tidak menerima hak-hak sebagai karyawan sebagaimana dalam aturan pemerintah.

“Memang betul seleruh karyawan lokal disini tidak diikutsertakan kepesertaan BPJS, saya juga punya BPJS kesehatan bukan dari perusahaan,” jelasnya.

Sementara itu, Humas PT Mandiri Jaya, Jajat, membantah adanya delapan pekerja berkewarganegaraan Cina di peternakan ayam yang terletak di tengah perkebunan teh ini. Ia mengaku hanya ada dua pekerja dan saat ini sedang pulang ke negaranya.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button