CIANJURUPDATE.COM, Cianjur – Peran ulama bagi kedaulatan negara Indonsia menjadi salah satu hal yang tidak bisa dipisahkan. Ulama diupayakan agar mampu menjadi salah satu kunci jawaban dalam setiap permasalahan bangsa dan negara.
Demi mewujudkan hal tersebut, Persatuan Umat Islam (PUI) Kabupaten Cianjur menggelar kegiatan Multaqa Ulama di Pondok Pesantren (Ponpes) Izzul Islam, Kecamatan Karangtengah Kabupaten Cianjur, Sabtu (9/1/2021).
Kegiatan tersebut dilakukan secara daring dan luring. Meskipun demikian, semua peserta yang hadir harus sudah melakukan rapid antigen dan wajib menaati protokol kesehatan (prokes).
Kegiatan ini pun dihadiri Ketua MUI Kabupaten Cianjur, Kapolsek Karangtengah, Ketua DPW PUI Jawa Barat, dan Ketua Umum DPP PUI.
Ketua MUI Kabupaten Cianjur, KH Abdul Rauf mengaku sangat mengapresiasi kegiatan Multaqa Ulama ini. Sebab, hal tersebut dinilai penting sebagai pembelajaran untuk kembali membuka sejarah umat Islam di Indonesia.
“Dengan adanya acara Multaqa Ulama ini, saya sangat mendukung. Karena kegiatan semacam ini sangat penting, untuk membuka kembali sejarah Persatuan Umat Islam saat ini. Ini harus dijadikan revitalisasi perjuangan umat,” tuturnya kepada Cianjur Update, Minggu (10/1/2021).
Ia pun menjelaskan, ini saatnya perjuangan umat Islam untuk masyarakat dalam menjadikan masyarakat yang akhlakul karimah, maju, dan lahir batin.
“Karena peran ulama ini sangat menonjol dalam mewujudkan umat Islam yang bersatu tanpa perpecahan,” jelasnya.
Sementara itu, Ketua DPW PUI Jawa Barat, Engkos Kosasih menyebut, Multaqa Ulama bermula dari kesadaran soal permasalahan umat, bangsa dan negara ini sangat banyak. Mulai isu HAM sampai Covid-19 ia dengan segala dampaknya.
“Inilah yang menjadi dasar diadakannya Multaqa Ulama. Karena ulama hadir sebagai jalan keluar dari masalah, inspirator dan bahkan sebagai komunikator dari pesan-pesan pemerintah yang bisa selaras dengan nilai Islam,” ungkapnya.
Engkos menjelaskan, PUI sudah menjadi mitra negara, jauh sebelum Indonesia merdeka dengan peran yang jelas yakni menjaga negara. Sehingga, kegiatan ini adalah kontribusi ulama untuk negara.
“Melalui Multaqa Ulama ini, semoga menjadi jawaban kontribusi nyata ulama PUI bagi permasalahan bangsa dan negara yang saat ini tengah ramai dibicarakan. Dikhawatirkan nilai demokrasi di negara ini terus menurun,” ucapnya.
Sama halnya dengan Ketua Umum DPP PUI, Nurhasan Zaedi. Ia mengungkapkan, peran PUI sudah banyak dilakukan jauh sebelum kemerdekaan Indonesia. Ulama terbukti sudah berkontribusi untuk negara sejak lama.
“Kita berperan di pendidikan, dakwah, dan sosial. Terlebih di era demokrasi saat ini, kualitas masyarakat harus lebih besar. Ormas lah yang berperan mengkader anak-anak bangsa agar lebih berkualitas. Pemerintah harus memberikan perhatian terhadap ormas Islam,” tandasnya.(afs/sis)