CIANJURUPDATE.COM – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) melaporkan bahwa sejak gempa bumi dengan magnitudo 5,0 yang mengguncang Kabupaten Bandung, Jawa Barat pada Rabu (18/9/1013), telah terjadi 33 kali gempa susulan.
Hingga Jumat (20/9/2024) sebanyak empat di antaranya dirasakan oleh masyarakat.
Kepala BMKG Bandung, Teguh Rahayu, menjelaskan bahwa dari 33 gempa susulan tersebut, magnitudo terbesar tercatat mencapai 3,5, sementara yang terkecil 1,2.
BACA JUGA: Bocah Korban Gempa Bandung Meninggal Dunia Setelah Sempat Dilindungi Ibunya dari Reruntuhan
Dia mengingatkan kepada masyarakat untuk tetap waspada meskipun magnitudo gempa susulan menunjukkan penurunan.
“Tetap waspada dan hindari mendekati bangunan yang terkena dampak gempa, karena potensi gempa susulan masih ada,” kata Rahayu.
BMKG mengidentifikasi bahwa gempa dengan magnitudo 5,0 tersebut disebabkan oleh aktivitas sesar Garsela segmen Rakutai.
BACA JUGA: Penggalangan Donasi untuk Korban Gempa Kabupaten Bandung oleh GP Ansor Cianjur
Koordinator Data dan Informasi BMKG, Virga Librian, menambahkan bahwa analisis menunjukkan gempa tersebut tidak berkaitan dengan aktivitas Sesar Megathrust atau Sesar Lembang, yang posisinya relatif jauh.
“Data awal menunjukkan bahwa gempa magnitudo 5,0 berasal dari pergerakan Sesar Garsela segmen Rakutai, yang memiliki dua segmen: Kencana sepanjang 17 kilometer dan Rakutai sepanjang 19 kilometer,” jelas Virga.
Dia juga menegaskan pentingnya masyarakat untuk tetap waspada dan memantau informasi terkini dari BMKG terkait potensi gempa susulan.
BACA JUGA: Tanggapan Cepat Pemda Jabar Terhadap Dampak Gempa di Bandung dan Garut
Dengan lebih dari 450 warga yang mengungsi dan sejumlah orang mengalami luka-luka, perhatian terhadap keselamatan menjadi prioritas utama dalam situasi ini.