CIANJURUPDATE.COM – Penggunaan istilah “googling” yang merujuk pada aktivitas mencari informasi di internet melalui mesin pencari Google semakin menurun di kalangan generasi muda, terutama Gen Z.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa generasi yang lahir antara 1997 hingga 2012 ini mulai berpindah ke platform lain untuk menemukan informasi secara online.
Analis internet dari Bernstein Research, Mark Shmulik menjelaskan bahwa perubahan ini terlihat dari semakin jarangnya penggunaan kata “Google” sebagai kata kerja.
Hal ini menandakan adanya pergeseran dalam cara generasi muda berinteraksi dengan internet.
“Audiens yang lebih muda lebih cenderung melakukan ‘search’, bukan ‘googling’,” ungkap Shmulik dalam wawancara dengan Fortune.
Berdasarkan analisis Shmulik, Gen Z kini lebih memilih aplikasi seperti TikTok untuk mendapatkan rekomendasi mengenai restoran dan hotel, daripada menggunakan Google.
BACA JUGA: PWI Cianjur Bareng Our Mind Dorong Kesejahteraan Mental dan Finansial Gen Z Lewat Sharing session
Selain itu, mereka juga sering merujuk kepada konten kreator saat mencari produk untuk dibeli di platform e-commerce seperti Amazon.
Tercatat bahwa banyak dari mereka lebih suka menggunakan teknologi AI generatif, seperti ChatGPT, untuk menyelesaikan tugas sekolah.
Survei yang dilakukan oleh Forbes Advisor dan Talker Research pada April 2024 menunjukkan bahwa sekitar 45% Gen Z lebih memilih melakukan pencarian sosial melalui platform seperti TikTok dan Instagram dibandingkan Google.
Angka ini jauh lebih tinggi dibandingkan dengan generasi milenial yang mencapai 35%, Gen X 20%, dan kurang dari 10% untuk generasi Boomer.
Seiring bertambahnya usia Gen Z, kecenderungan mereka untuk mengandalkan media sosial sebagai mesin pencari utama semakin meningkat.
“Generasi Z telah tumbuh di era internet yang lebih matang, sehingga mereka secara alami cenderung mencari sumber informasi secara langsung,” tambah Shmulik.
BACA JUGA: Apa Sih Peran Gen Z Untuk Politik Saat Ini dan Masa Depan?
Data dari GWI Core menunjukkan bahwa pada tahun 2016, sekitar 40% Gen Z menggunakan media sosial sebagai mesin pencari utama untuk merek, produk, dan layanan.
Angka ini meningkat menjadi hampir 52% pada tahun 2023.
Media sosial seperti Instagram dan TikTok telah menyambut generasi muda dengan menghadirkan platform e-commerce dan iklan yang disesuaikan.
Menariknya, pendapatan iklan di AS dari pengguna di bawah usia 18 tahun mencapai US$11 miliar pada tahun 2023.
Dengan tren ini, jelas bahwa Google mulai kehilangan daya tariknya di kalangan generasi muda, yang lebih memilih interaksi sosial dan rekomendasi berbasis konten dalam mencari informasi.