Generasi Muda di Kabupaten Cianjur Masih Sulit Mengembangkan Karir di Tanah Kelahiran Sendiri

Iden menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta dalam menyediakan program pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.
“Anak muda Cianjur memiliki potensi, tetapi mereka kesulitan mengakses informasi dan mentor yang dapat membimbing mereka,” ujarnya.
Ia juga berharap adanya peningkatan kualitas pendidikan dan fasilitas belajar untuk mendukung generasi muda dalam mengembangkan diri.
Muhammad Azial (23) adalah contoh generasi muda yang berusaha menyeimbangkan pendidikan dan karir.
Saat ini, warga Desa Bunikasih, Kecamatan Warungkondang ini sedang menempuh pendidikan di bidang ekonomi sambil bekerja sebagai pelatih sepakbola dan content creator.
Meskipun lebih fokus pada pendidikan, mantan kiper Perkesit Cianjur ini tetap memiliki impian untuk berkarir di bidang perbankan dan bisnis.
BACA JUGA:Â Faktor Ekonomi Sebabkan 916 Siswa SMP di Cianjur Putus Sekolah
“Peluang karir di Cianjur memang ada, tetapi sangat terbatas. Lapangan pekerjaan yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah anak muda yang membutuhkan pekerjaan,” ungkap Azial.
Ia juga menyoroti kurangnya program pelatihan dan mentorship yang dapat membantu anak muda mengembangkan keterampilan profesional.
“Kebanyakan orang di Cianjur bekerja sendiri. Dukungan untuk pengembangan karir masih sangat kurang,” tambahnya.
Azial berharap generasi muda Cianjur dapat lebih sukses daripada generasi sebelumnya.