Generasi Muda di Kabupaten Cianjur Masih Sulit Mengembangkan Karir di Tanah Kelahiran Sendiri

CIANJURUPDATE.COMKabupaten Cianjur, yang dikenal dengan keindahan alam dan kekayaan budayanya, kini dihadapkan pada tantangan dalam menyediakan peluang karir yang memadai bagi generasi mudanya.

Meskipun daerah ini memiliki potensi besar di sektor pariwisata, pertanian, dan industri kreatif, banyak anak muda yang masih kesulitan menemukan peluang karir yang sesuai dengan minat dan keahlian mereka.

Berdasarkan wawancara dengan tiga narasumber muda asal Cianjur, terungkap berbagai tantangan, harapan, serta solusi yang dapat diimplementasikan untuk meningkatkan kualitas dunia kerja di daerah ini.

Iden Ridwan (23), mahasiswa Fakultas Ilmu Komunikasi Universitas Putra Indonesia Cianjur, adalah salah satu generasi muda yang berusaha menggabungkan passion dengan kontribusi sosial.

Saat ini, warga Desa Nagrak, Kecamatan Cianjur ini sedang fokus menyelesaikan studinya sambil merintis usaha di bidang fashion berkelanjutan.

BACA JUGA: Pengangguran di Cianjur Turun, Tapi Lowongan Kerja Masih Terbatas

Usaha ini tidak hanya menjadi wadah untuk mengaplikasikan ilmu komunikasi yang dipelajarinya, tetapi juga sebagai sarana edukasi mengenai pentingnya keberlanjutan dalam industri fashion.

“Impian saya adalah mengembangkan brand fashion berkelanjutan ini menjadi dikenal luas. Selain itu, saya juga ingin berkarir di bidang pemasaran digital,” ujar Iden.

Namun, ia mengakui bahwa peluang karir di Cianjur masih terbatas, terutama di bidang yang sedang ia geluti.

“Sektor pariwisata, pertanian, dan industri kreatif sebenarnya punya potensi besar, tetapi dukungan untuk pengembangan karir anak muda masih kurang,” tambahnya.

Iden menekankan pentingnya kolaborasi antara pemerintah, lembaga pendidikan, dan sektor swasta dalam menyediakan program pelatihan yang relevan dengan kebutuhan pasar kerja.

BACA JUGA: Tekan Pengangguran Cianjur, Abdi Bangsa Institute Beri Pelatihan Keterampilan dan Salurkan Siswa ke Dunia Kerja

“Anak muda Cianjur memiliki potensi, tetapi mereka kesulitan mengakses informasi dan mentor yang dapat membimbing mereka,” ujarnya.

Ia juga berharap adanya peningkatan kualitas pendidikan dan fasilitas belajar untuk mendukung generasi muda dalam mengembangkan diri.

Muhammad Azial (23) adalah contoh generasi muda yang berusaha menyeimbangkan pendidikan dan karir.

Saat ini, warga Desa Bunikasih, Kecamatan Warungkondang ini sedang menempuh pendidikan di bidang ekonomi sambil bekerja sebagai pelatih sepakbola dan content creator.

Meskipun lebih fokus pada pendidikan, mantan kiper Perkesit Cianjur ini tetap memiliki impian untuk berkarir di bidang perbankan dan bisnis.

BACA JUGA: Faktor Ekonomi Sebabkan 916 Siswa SMP di Cianjur Putus Sekolah

“Peluang karir di Cianjur memang ada, tetapi sangat terbatas. Lapangan pekerjaan yang tersedia tidak sebanding dengan jumlah anak muda yang membutuhkan pekerjaan,” ungkap Azial.

Ia juga menyoroti kurangnya program pelatihan dan mentorship yang dapat membantu anak muda mengembangkan keterampilan profesional.

“Kebanyakan orang di Cianjur bekerja sendiri. Dukungan untuk pengembangan karir masih sangat kurang,” tambahnya.

Azial berharap generasi muda Cianjur dapat lebih sukses daripada generasi sebelumnya.

“Dunia kerja di Cianjur sangat keras. Dibutuhkan kerja keras dan pemikiran yang matang untuk bisa sukses,” ujarnya.

BACA JUGA: Andini Zhafarina Alya Nugraha Jadi Finalis Top 20 Miss Muslimah Hunt Indonesia, Banggakan Cianjur

Ia juga menekankan pentingnya meningkatkan kualitas pendidikan dan pelatihan keterampilan agar anak muda lebih siap menghadapi persaingan di dunia kerja.

Uga Hilmawan (23), lulusan Sarjana Manajemen Universitas Muhammadiyah Bandung, memilih untuk merintis karir di Jakarta setelah menyadari minimnya peluang karir di Cianjur.

Saat ini, warga Kecamatan Haurwangi ini bekerja di sebuah perusahaan di Jakarta sambil mengembangkan minatnya di bidang broadcasting, khususnya podcast olahraga.

“Peluang karir di Cianjur sangat minim. Banyak teman saya yang memilih bekerja di luar kota karena lebih menjanjikan dan sesuai dengan minat mereka,” ujar Uga.

Ia juga menyoroti kurangnya dukungan informasi lowongan kerja dan pelatihan di Cianjur.

BACA JUGA: Minim Loker, Juru Parkir Liar di Cianjur Berharap Pemerintah Buka Lowongan Kerja Formal

“Banyak oknum yang memanfaatkan situasi ini dengan meminta uang untuk masuk ke suatu perusahaan. Kalau tidak ada orang dalam, susah sekali mendapatkan pekerjaan,” tambahnya.

Uga memiliki harapan besar untuk pengembangan sumber daya manusia di Cianjur.

“Peningkatan akses pendidikan dan pelatihan keterampilan sangat penting. Selain itu, perlu ada dorongan untuk meningkatkan kewirausahaan dan kesetaraan gender di dunia kerja,” ujarnya.

Ia juga menekankan pentingnya pengelolaan lingkungan yang berkelanjutan dan peningkatan akses teknologi untuk mendukung pertumbuhan ekonomi di Cianjur.

Exit mobile version