CIANJURUPDATE.COM – – Pengembangan sektor pariwisata di Cianjur mendapat perhatian khusus dari Bupati Cianjur terpilih, dr Mohammad Wahyu, dan Gubernur Jawa Barat terpilih, Dedi Mulyadi.
Keduanya menyoroti pentingnya Jalur Puncak II dan revitalisasi situs budaya Gunung Padang sebagai strategi utama dalam mendorong pertumbuhan wisata di wilayah tersebut.
Diskusi ini diungkapkan melalui akun Instagram resmi @dr.mohammadwahyu yang dilansir pada Kamis (13/2/2025).
Dedi Mulyadi menekankan bahwa Jalur Puncak II bukan sekadar solusi kemacetan, tetapi juga langkah strategis untuk mengintegrasikan akses wisata di Cianjur dengan daerah lain seperti Karawang dan Purwakarta.
Menurutnya, jalur ini harus memberikan manfaat ekonomi bagi masyarakat sekitar, bukan hanya bagi warga Puncak.
BACA JUGA: Penyimpangan Retribusi Wisata Cibodas yang Mengarah pada Korupsi
“Puncak jangan hanya dinikmati oleh orang Puncak. Tapi kenikmatannya harus bisa dirasakan oleh masyarakat Karawang, Purwakarta, dan tentu saja Cianjur. Jalur Puncak II harus membuka akses lebih luas bagi wisatawan untuk mengeksplorasi potensi wisata daerah ini,” ujar Dedi.
Selain infrastruktur, perhatian besar juga diberikan pada penataan situs budaya Gunung Padang.
Dedi menilai situs bersejarah ini memiliki nilai penting yang bisa dikembangkan sebagai destinasi wisata sejarah dan budaya.
“Gunung Padang akan menjadi arah kebijakan kita untuk ditata. Kita akan menata situs-situs budaya agar memiliki nilai sejarah yang lebih kuat dan menjadi tempat kontemplasi sejarah bagi masyarakat luas,” tambahnya.
Sementara itu, dr Mohammad Wahyu menegaskan bahwa pengembangan wisata di Cianjur harus melibatkan berbagai kecamatan, terutama yang berada di sekitar jalur wisata seperti Cipanas, Cikalongkulon, Sukaresmi, dan Pacet.
BACA JUGA: Soal Dugaan Korupsi Retribusi Wisata Cibodas, Ada Fakta Baru Terungkap
“Harapannya, Jalur Puncak II bisa menjadi jalur alternatif yang mempercepat akses wisata ke Cianjur wilayah tengah dan selatan, termasuk ke destinasi unggulan seperti Gunung Padang dan tempat wisata lainnya,” ujar dr. Wahyu.
Sebagai bagian dari reformasi birokrasi yang lebih efisien, dr Wahyu juga menegaskan bahwa mobil dinas tidak akan lagi digunakan oleh pejabat daerah.
“Mobil dinas sudah tidak dipakai,” tegasnya.
Dengan strategi baru ini, diharapkan sektor pariwisata Cianjur semakin berkembang dan mampu menarik lebih banyak wisatawan, sekaligus memberikan dampak ekonomi positif bagi masyarakat setempat.