Guru SD di Cianjur Nyambi Jadi Ojol, Ini Harapan Hari Guru Nasional
![](/wp-content/uploads/2019/11/IMG-20191125-WA0067-picsay-1-634x470.jpg)
Ya, Eddy memang tinggal di Kecamatan Karangtengah sedangkan tempat ia mengajar di Kecamatan Cipanas. Jika musim hujan di pagi hari, Eddy harus mengajar dengan sendal karena sepatunya kebasahan. Bahkan dia pernah tidak pergi mengajar karena tidak punya ongkos.
Penghasilan dari ia mengajar dalam sebulan sebesar Rp500 ribu. Namun pengeluaran untuk ongkos dalam sebulan mencapai Rp450 ribu dan yang tersisa Rp50 ribu sebulan. Dari hasil ngojek lah kebutuhan sehari-hari bisa terpenuhi dengan pendapatan bisa mencapaj Rp80 ribu per hari.
Harapan di Hari Guru Nasional
Dengan segala yang terjadi, di momen Hari Guru ini Eddy juga menyampaikan harapannya untuk kesejahteraan guru dan pendidikan di Indonesia.
“Pendapatan yang layak di hari guru ini masih ada kesenjangan antara guru PNS dan Honorer. Saya berharap kepada pemerintah pusat dan daerah untuk memberikan upah sesuai UMK kepada guru honorer,” ucapnya.
Selain itu, ia juga turut menanggapi sistem pendidikan di Indonesia saat ini. Dirinya secara terbuka mengatakan aspirasi dan kritiknya.
“Menurut saya, jam kegiatan belajar harus dipersingkat. Jam sekolah yang singkat mampu meningkatkan efektivitas dan produktivitas siswa. Guru juga harus mengurangi PR agar siswa tidak tertekan,” tuturnya.
Eddy juga menambahkan, perubahan kurikukum harus dilakukan 10 tahun sekali. Hal itu agar tidak membuat siswa kebingungan. Sarana dan prasarana setiap sekolah di Indonesia juga harus disamaratakan. Terakhir Eddy berharap untuk kesejahteraan para guru honorer.
“Semoga Mendikbud yang baru, akan memperhatikan guru honorer agar lebih sejahtera serta pendidikan di Indonesia lebih berkualitas” tandasnya. (ct2)