Habib Rizieq Minta Maaf Soal Kerumuman Massa dan Pelanggaran Protokol Kesehatan

CIANJURUPDATE.COM, Jakarta – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab menyampaikan permohonan maaf kepada rakyat Indonesia soal kerumunan massa sejak penyambutan kedatangannya beberapa waktu lalu, hingga saat peringatan Maulid Nabi Muhammad Saw dan beberapa acara lainnya.

Dalam Dialog Nasional 100 Ulama dan Tokoh Nasional sebagai acara pengganti Reuni Akbar 212, Habib Rizieq menyampaikan permohonan maaf. Menurutnya, pelanggaran protokol kesehatan tersebut terjadi tanpa kesengajaan, mengingat antusiasme para simpatisan yang tidak bisa dibendung.

“Saya minta maaf kepada semua masyarakat, dalam kerumunan di bandara, Petamburan, Tebet, Megamendung terjadi penumpukan yang memang di luar kendali, tanpa kesengajaan karena antusiasme umat yang begitu rindu dan cinta,” ujar Habib Rizieq pada Rabu (2/12/2020).

Dirinya menyebut, kerumunan tidak dapat dicegah meski sudah menerjunkan ribuan laskar FPI guna pengamanan. Terkait kondisi kesehatannya, Habib Rizieq telah berkonsultasi dengan tenaga kesehatan. Ia secara berkala akan terus diperiksa, baik melalui rapid test, swab antigen, dan tes PCR.

“Saya juga meminta maaf kepada ulama, kyai yang datang ke rumah saya, kita di sini sudah memberlakukan protokol kesehatan yang sangat ketat, jadi di pintu gerbang itu sudah kita sediakan rapid test hingga swab antigen, jadi kalau ada tamu siapapun dia tanpa terkecuali kita periksa,” kata Habib Rizieq.

Ia juga sudah membatalkan semua agenda yang sarat akan kerumunan hingga pandemi Covid-19 berakhir.

“Saya langsung dengan kawan-kawan di DPP FPI semenjak kejadian itu, kita setop, tidak ada lagi kerumunan, bahkan seluruh rencana ke luar kota, ke daerah, kita setop sampai pandemi ini berakhir. Jadi kita harus hormati protokol kesehatan itu buat semua. Itu termasuk akhlak juga yang kita jaga. Jadi saya serukan kepada seluruh bangsa Indonesia agar kita mendapatkan keberkahan dari Allah SWT, wabah ini segera selesai, ayo sama-sama kita ikut protokol kesehatan,” imbuhnya.

Habib Rizieq juga mengaku tidak ada masalah saat dirinya harus membayar denda karena telah melanggar protokol kesehatan. Dirinya mengaku bersalah atas kerumunan tersebut.

Sementara terkait pelanggaran-pelanggaran karena kerumunan sebelumnya, pihaknya telah menuntaskan pemenuhan pembayaran sanksi berupa denda.

“Makanya pada saat pak Anies Baswedan melalui dinasnya menyampaikan adanya pelanggaran yang harus membayar denda, ya kita terima, ya kita memang salah, harus bayar denda, tidak usah berdebat harus kita bayar,” ujarnya.

Imam Besar FPI ini mengatakan bahwa tim medis menyarankan karantina mandiri karena dia menghadapi kerumunan yang dimulai dari Bandara Soetta hingga Petamburan.

“Menurut tim medis, pada saat kita menghadapi penumpukan manusia, baik di bandara, di Petamburan di Megamendung, kita sudah berkali-kali menyampaikan jaga protokol kesehatan-protokol kesehatan, tapi gimana ya, antusias umat ini subhanallah. Sampai ribuan laskar tidak mampu mencegah, padahal ribuan laskar sudah disiapkan,” kata Rizieq.

Akhirnya, lanjut Riziek, tim medis menyarankan, ini bukan persoalan Covid atau tidak Covid, baik Covid ataupun tidak, dalam suasana yang sudah crowded seperti itu, ya seharusnya memang mengkarantina diri atau mengisolasi diri.

“Walaupun tidak Covid sekalipun, tetap untuk pemulihan untuk menjaga,” tandasnya.(ct7/sis)

Exit mobile version