CIANJURToday – Persaudaraan Muslim Indonesia (Parmusi) menggelar Jambore Dai di Bumi Perkemahan Alam Sutra eks Lapangan Golf Cibods, Kecamatan Cipanas, Kabupaten Cianjur mulai dari Senin hingga Kamis (27/09/2018) dalam rangka miladnya yang ke-19 tahun. Parmusi hadirkan 5.000 Dai se-tanah air ke lokasi perkemahan, dengan maksud untuk mencetak Dai profesional yang ditargetkan bisa mengislamkan seluruh umat muslimin di Indonesia.
Ketua Umum Parmusi, Usamah Hisyam menjelaskan, maksud dari mengislamkan umat Islam yang ada di Indonesia adalah menjadikannya Islam kaffah. Islam kaffah menurutnya adalah Islam yang patuh dan taat kepada agamanya. Maka dari itu perkemahan bagi 5.000 Dai selama tiga hari di Cianjur ini, ditekadkan untuk bisa mewujudkan seluruh umat muslim di Indonesia untuk menjadi Islam kaffah.
“Tahun lalu kita di acara milad parmusi, kita membuat gerakan shalat shubuh berjamaah yang diikuti ribuan peserta di Mesjid Atin. Sekarang kita mengundang 5.000 Dai dari seluruh pelosok tanah air, untuk membangun persatuan kekuatan umat,” jelasnya kepada Cianjurtoday.com, Minggu (23/09/2018).
5.000 Dai yang diberi pembekalan di perkemahan ini, Lanjut Usamah, ditargetkan dua tahun ke depan bisa merekrut hingga 35.000 Dai. Program One Distrik Five Dai atau satu kecamatan 5 Dai tersebut, diharapkannya mampu mengislamlan umat Islam di Indonesia yang belum memahami keimanan, dan ihsan.
“Kenapa negara kita banyak rakyat miskin. Karena belum ada berkah dari Allah oleh sebab itu beragam problematika muncul. Barulah kelak umatnya sudah beriman semua, diangkat derajatnya. Program ini sederhana saja kita hanya mengajak semua umat islam untuk beribadah,” terangnya.
Menurut Usamah, mengapa negara tetangga Indonesia seperti Malaysia bisa melesat jauh perkembangannya baik di bidang ekonomi hingga kesejahteraan rakyatnya. Lantaran semua itu ditopang oleh tingkat keimanan daripada warganya sendiri, sehingga allah memberikan berkahnya kepada negara tersebut berupa kemakmuran.
“Padahal jumlah penduduk Malaysia tidak lebih banyak dari Indonesia. Tapi sekarang kita bisa lihat dengan mata telanjang kemajuan, serta tingkat kesejahteraan rakyatnya. Sangat jauh jika dibandingkan dengan Indonesia,” ujarnya.
Adapun, dirinya menyebutkan beberapa penyebab umat muslim di Indonesia yang dirasa belum menjadi Islam kaffah. Salah satu faktor penyebabnya ialah, negara belum mampu memberikan tingkat kesejahteraan kepada rakyat yang mayoritas umat islam, sehingga rakyat mudah terpengaruh informasi global, dan paham liberalis, serta skularis..
“Paham-paham di atas mudah saja diakses oleh umat melalui internet. Hal ini berpengaruh terhadap degradasi akidah umat islam. Itulah salah satu upaya negara asing yang ingin memperngaruhi negara kita dengan mayoritas umat muslim, selain daripada pelemahan di sektor ekonomi,” papar Usamah.
Parmusi mengambil langkah ini, dikatakan Usamah, guna memberikan imun bagi para umat muslim se-tanah air. Pasalnya, degradasi akidah ini dirasa mulai menghancurkan umat hingga ke pelsok desa2. Para Dai yang akan menjadi ujung tombak perjuangan Parmusi inipun disebutkannya, bukan hanya dibekali strategi serta materi. Melainkan juga dipikirkan mengenai kesejahteraannya.
“Para Dai yang ditargetkan bisa menggandakan diri menjadi 35.000 dalam dua tahun ke depan ini, kami bekali kesejahteraannya dengan wira usaha. Jadi Dai yang berkemah selama tiga hari di sini, nantinya akan dibekali juga oleh program kewirausahaan untuk menjadi kesejahteraan bagi mereka,” tutupnya.(riz)