Mirip Amelia, Perempuan Ini Trauma Hampir Diculik Angkot Kosong
![](/wp-content/uploads/2019/07/images-10-1.jpeg)
Setelah kejadian tersebut, Neng tidak pernah lagi naik angkot karena trauma jika mengalami kejadian serupa. Ia lebih sering diantar-jemput oleh orang tuanya. Bahkan, keesokan harinya Neng tidak masuk sekolah selama dua hari dan banyak melamun.
“Bayangkan, kalau saya tidak nekat lompat dari angkot waktu itu mungkin saya udah enggak ada di rumah. Meskipun sopir angkotnya sendiri, siapa tahu ada temen-temennya di suatu tempatkan. Bukan suudzon tapi waspada,”
Neng pun berpesan kepada semua orang khususnya perempuan untuk waspada saat berpergian sendiri dan waspada saat memilih kendaraan yang ingin ditumpangi. Lebih baik ikut turun jika jadi penumpang terakhir apalagi kalau sore dan malam, kalau bisa dijemput oleh keluarga agar lebih aman.
“Intinya jangan sampai kita menjadi orang terakhir yang turun di angkutan umum itu meskipun tujuan kita terhitung masih jauh. Nyawa tidak ada bandingan nya dengan apapun, apalagi hanya dengan ongkos yang tidak lebih dari Rp10 ribu.” tutupnya. (ct1)