Harga Bahan Pokok Naik, Penghasilan PKL di Cianjur Berkurang

CIANJURUPDATE.COM, Cianjur — Melambungnya harga sejumlah bahan pokok berdampak pada para pedagang kaki lima (PKL) di Cianjur. Mereka mengeluhkan laba yang berkurang hingga modal yang membengkak.

Dani (30) misalnya, pedagang telor gulung yang senang berdagang di depan gerbang utara Alun-alun Cianjur. Ia mengatakan penghasilannya berkurang setelah harga pangan naik.

“Dampaknya sih ke penghasilan. Jadi berkurang, kalau sebelum naik penghasilan bisa sampai Rp100 ribu perhari, kalau sekarang setelah naik cuma sampai Rp50 sampai Rp70 ribu per hari,” paparnya saat diwawancara, Selasa (07/05/2019).

Baca Juga: Harga Bawang dan Daging di Cianjur Masih Mahal

Dani berharap, pemerintah dapat menekan harga sehingga bisa kembali seperti semula. “Kalau bisa sih dikurangi, kerasa setelah naik harga pangan, semuanya jadi mahal, dan penghasilan berkurang.” tutupnya.

PKL di Cianjur lainya pun merasakan hal serupa. Sama halnya dengan Faisal (18), pedagang sosis bakar yang berjualan di pinggir Jalan Suroso. Ia mengeluhkan harga-harga bahan dagangan naik secara drastis.

“Untuk sosisnya sih tidak berdampak, yang berdampak itu pada harga bahan-bahan seperti saos dan lain-lain gitu. Terutama harga bumbu-bumbu masakan, seperti bawang, udah sampai Rp80 ribu lebih kan itu,” tuturnya.

Sementara itu melambungnya harga sejumlah bahan pokok di Cianjur disebabkan beberapa faktor. Misalnya faktor cuaca, distribusi, dan kebutuhan yang tinggi saat Ramadan.

Sukri, Seksi Bina Usaha dan Sarana Perdagangan Diskoperdagin Cianjur, mengatakan faktor distribusi pun mempengaruhi harga pangan. Kenaikan pun terjadi bukan hanya di Cianjur.

“Penyebab kenaikan harga tersendiri itu lebih karena cuaca. Bisa diketahui kan sekarang hujan terus dan juga pendistribusian bawang itu bukan dari kita, tapi dari Brebes. Sama cabai juga. Jadi bukan di kita saja yang mengalami kenaikan harga,” paparnya.

Sukri mengatakan, Diskoperdagin Cianjur sudah melakukan pengecekkan terkait stabilitas harga. Hal itu dilakukan bersama kepolisian di sejumlah pasar.

“Kami baru saja melakukan pengecekkan bersama kepolisian. Bahkan saat rapat koordinasi terkait kesiapan pangan, Alhamdulillah Cianjur masih aman. Stok beras dan lain sebagainya masih aman. Kalau lonjakan harga itu tidak terlalu,” tuturnya.

Ia menambahkan, pangan impor di Cianjur tidak terlalu diminati masyarakat. Hal itu karena banyaknya peternakan dan perkebunan di Cianjur yang memang menyediakan pangan.

“Barang import di Cianjur sejauh ini rendah, karena jarang diminati. Kan kita punya peternakan kita punya perkebunan, jadi masyarakat lebih menyukai pangan lokal,” kata dia. (ct1)

Exit mobile version