CIANJURUPDATE.COM – Harga cabai di pasar-pasar Cianjur mengalami lonjakan signifikan, terutama untuk cabai cengek domba yang kini mencapai Rp120.000 per kilogram pada Senin (6/1). Kenaikan harga ini terasa setelah libur Natal dan Tahun Baru, dengan cuaca buruk serta hama menjadi salah satu penyebab utamanya.
Dari pantauan baik di Pasar Induk maupun Pasar Muka, harga cabai terus meroket. Pedagang sayur Pasar Induk, Rahmat (42), menyatakan bahwa harga cabai mulai merangkak naik sejak awal tahun, dengan harga cabai cengek domba yang sebelumnya sekitar Rp50.000 per kilogram kini tembus Rp120.000 per kilogram.
Sementara itu, cabai cengek hijau naik menjadi Rp80.000 per kilogram dari sebelumnya Rp30.000, dan cabai merah besar mencapai Rp60.000 per kilogram dari sebelumnya yang hanya Rp40.000.
“Harga cabai tidak menentu, kadang naik, kadang turun. Itu tergantung pada kebutuhan pasar,” ujar Rahmat.
BACA JUGA: Harga Cabai di Pasar Muka Cianjur Masih di Atas Normal, Capai Rp 120 Ribu Perkilo
Rahmat juga menyebutkan bahwa kenaikan harga itu juga berimbas pada kurangnya permintaan cabai.
“Biasanya kami bisa menjual 10 kg sehari, sekarang bahkan 5 kg pun belum habis,” terangnya.
Banyak pembeli yang mengeluh, terutama pedagang makanan, yang terpaksa mengurangi jumlah pembelian karena harga yang melambung tinggi.
Hal serupa disampaikan oleh pedagang pasar Muka, Ramayana Hamdan (32), yang mengungkapkan bahwa harga cabai cengek domba kini mencapai Rp120.000 per kilogram, sedangkan seminggu lalu harganya hanya Rp80.000. Begitu juga dengan cabai cengek hijau yang kini dihargai Rp70.000 per kilogram, jauh lebih tinggi dibandingkan sebelumnya yang hanya Rp30.000 hingga Rp35.000.
BACA JUGA: Harga Cabai Naik, Cuan Pedagang Warung Nasi di Cianjur Kena Imbas
“Biasanya habis 10 kg sehari, sekarang 3 kg pun belum habis. Pembeli mengeluh dengan harga yang tinggi,” jelas Hamdan.
“Kenaikan harga ini membuat saya harus memutar otak saat belanja. Saya terpaksa mengurangi pembelian, kadang beli seperempat dari biasanya,” tambahnya.
Kepala Dinas Koperasi Usaha Kecil Menengah, Perdagangan, dan Perindustrian (Diskuperdagin) Kabupaten Cianjur, Euis Jamilah, menjelaskan bahwa kenaikan harga cabai disebabkan oleh gagal panen yang dipicu oleh cuaca buruk, seperti hujan yang terus menerus, serta serangan hama pada tanaman cabai.
BACA JUGA: Jelang Pergantian Tahun, Harga Cabai di Pasar Muka Cianjur Naik Hingga Rp 80 Ribu Perkilo
“Cuaca yang tidak mendukung, apalagi hujan, menyebabkan petani gagal panen dan harga cabai pun melonjak. Meskipun pasokan di pasar masih ada, namun kenaikan harga dipicu oleh kesulitan para tengkulak mendapatkan cabai dari petani,” jelas Euis.
Euis juga menambahkan bahwa komoditas cabai rawit merah (cengek domba) menjadi yang paling mengalami kenaikan harga dalam seminggu terakhir, yang disebabkan oleh kombinasi efek Natal dan Tahun Baru 2025 serta serangan hama.
“Pasokan cabai rawit merah masih aman, tetapi para pedagang kesulitan mendapatkan pasokan dari petani akibat hama yang menyerang tanaman,” ujarnya.
Meskipun harga cabai tinggi, Euis berharap masyarakat tetap dapat membeli cabai dengan harga wajar, dan pemerintah terus memantau kondisi pasar untuk memastikan stabilitas harga.
“Intinya kita akan pantau dengan dinas terkait, biasanya sih tidak akan lama untuk kenaikan harga cabai ini,” tutupnya.***