Harga Pangan Terlalu Murah Disebut Penyebab Deflasi di Indonesia Selama 5 Bulan Berturut-Turut
![Harga Pangan Terlalu Murah Disebut Penyebab Deflasi di Indonesia Selama 5 Bulan Berturut-Turut](/wp-content/uploads/2024/10/Harga-Pangan-Terlalu-Murah-Disebut-Penyebab-Deflasi-di-Indonesia-Selama-5-Bulan-Berturut-Turut.jpg)
“Kalau saya bilang terlalu murah, mungkin saya akan dikritik. Namun faktanya, harga cabai yang seharusnya Rp 40.000 hanya Rp 15.000 di pasaran. Hal ini bisa membuat petani bangkrut,” jelas Zulhas.
BACA JUGA:Â Harga Pertalite Tak Sesuai Realitas, Ternyata Lebih dari Rp 10.000 per Liter
Peralihan Musim Pengaruhi Harga Pangan
Mendag juga menyebutkan bahwa turunnya harga pangan dipengaruhi oleh peralihan musim dari kemarau ke musim hujan.
Beberapa komoditas seperti cabai dan bawang menjadi rentan saat musim hujan karena lebih mudah membusuk, sehingga pasokan melimpah dan harga turun drastis.
“Saat saya keliling pasar, saya melihat peralihan musim ini berdampak pada panen yang melimpah. Namun, hujan berlebih membuat bahan pangan seperti cabai dan bawang lebih mudah rusak, sehingga suplainya berlebihan,” ujar Zulhas.
BACA JUGA:Â Harga BBM Turun, Pertamina, Shell, BP-AKR, dan Vivo Kompak Sesuaikan Harga
Kajian Lebih Lanjut untuk Tentukan Penyebab Deflasi
Terkait deflasi yang terjadi, Zulhas menegaskan bahwa pemerintah akan melakukan kajian lebih lanjut untuk menentukan apakah penurunan harga ini disebabkan oleh suplai yang melimpah atau daya beli masyarakat yang menurun.
“Kita akan lihat apakah harga yang terlalu murah ini disebabkan oleh suplai yang berlimpah atau daya beli masyarakat yang menurun. Kajian mendalam perlu dilakukan untuk memahaminya lebih baik,” tutupnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) melaporkan bahwa Indonesia mengalami deflasi sebesar 0,12 persen pada September 2024.