CIANJURUPDATE.COM – Sejumlah perusahaan penyedia Bahan Bakar Minyak (BBM) di Indonesia, termasuk PT Pertamina (Persero) sepakat menurunkan harga BBM non-subsidi.
Penyesuaian harga ini efektif berlaku mulai 1 Oktober 2024, memberikan angin segar bagi konsumen BBM non-subsidi.
Namun, berbeda dengan BBM non-subsidi, harga BBM bersubsidi yang dijual di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) Pertamina, seperti Solar subsidi dan Pertalite (RON 90), tidak mengalami perubahan.
BACA JUGA: Harga BBM Turun, Pertamina, Shell, BP-AKR, dan Vivo Kompak Sesuaikan Harga
Hingga Oktober 2024, harga Pertalite masih berada di angka Rp 10.000 per liter, sementara Solar subsidi dijual seharga Rp 6.800 per liter.
Meskipun harga Pertalite terpantau tetap, ada fakta menarik di balik harga yang dibanderol untuk BBM jenis ini.
Harga keekonomian Pertalite sebenarnya bukan Rp 10.000 per liter.
BACA JUGA: Imbas Kecurangan Penjualan BBM, Pertamina Melakukan Uji Tera SPBU di Cianjur dan Sukabumi
Jika mengacu pada harga pasaran BBM dengan nilai oktan setara (RON 90), harga aslinya justru lebih tinggi.
Sebagai contoh, SPBU Vivo Energy Indonesia menetapkan harga Revvo 90, BBM setara Pertalite, sebesar Rp 11.995 per liter.
Ini menunjukkan bahwa harga Pertalite yang ditetapkan pemerintah jauh di bawah harga keekonomiannya.
BACA JUGA: Terlindas Truk Tangki BBM, Pengendara Motor di Cianjur Tewas, Begini Kronologinya
Harga BBM per 2 Oktober 2024
Berikut daftar lengkap harga BBM:
Pertamina:
- Solar Subsidi: Rp 6.800/liter
- Pertalite: Rp 10.000/liter
- Pertamax: Rp 12.100/liter
- Pertamax Turbo: Rp 13.250/liter
- Pertamina Dex: Rp 13.150/liter
- Dexlite: Rp 12.700/liter
- Pertamax Green: Rp 12.700/liter
Harga-harga tersebut mencerminkan penyesuaian dari berbagai perusahaan, khususnya untuk BBM non-subsidi.
BACA JUGA: Sebuah Motor Terbakar Saat Mengisi BBM di Cianjur, Ada Percikan Api
Sementara itu, BBM bersubsidi tetap terjaga pada harga yang lebih terjangkau, meskipun sebenarnya harga pasar untuk produk serupa menunjukkan angka yang lebih tinggi.
Keputusan untuk menahan harga BBM bersubsidi seperti Pertalite, meski harga keekonomiannya lebih dari Rp 10.000 per liter, merupakan salah satu bentuk kebijakan pemerintah dalam menjaga daya beli masyarakat di tengah fluktuasi harga energi global.