Hari Keanekaragaman Hayati Sedunia, TNGGP Gelar Foto Challage Gede Pangrango hingga Penanaman Pohon

Sementara itu, menurut Ketua Montana atau Volunter TNGGP, Zaini Kawat mengatakan, peringatan Hari Keanekaragaman Hayati tahun ini, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan pemahaman dan kesadaran serta menumbuhkan kecintaan terhadap keanekaragaman hayati atau biodiversitas.
“Seperti kita ketahui, Indonesia merupakan negara nomor dua di dunia dengan keanekaragaman hayatinya.
Permasalahan yang dihadapi adalah masih rendahnya pemanfaatan sumber-sumber pangan lokal oleh masyarakat,” ucap Zaini.
Sedangkan, lanjutnya, alam Indonesia sangat potensial untuk pengembangan pangan lokal seperti kekayaan biodiversitas nabati maupun hewani yang cukup besar.
“Selain pemanfaatan sumber pangan lokal, juga untuk meningkatkan pengembangan sosial ekonomi masyarakat,” jelasnya.
Pihaknya memaparkan, semua kalangan harus sadar bahwa pemanfaatan keanekaragaman hayati ini, bukan hanya harus memanfaatkannya melalui konsumsi sebagai bahan pangan.
“Tapi juga masyarakat dituntut memahami bahwa kekayaan alam yang melimpah lewat keragaman hayati ini merupakan kekayaan intelektual yang harus dijaga,” terang Zaini.
Selain itu, sambungnya, dapat juga dimanfaatkan untuk menambah sumber pendapatan. Salah satu contoh, Indonesia dikenal dengan sumber tanaman obat-obatan yang melimpah.
Menurutnya, hal ini bisa dimanfaatkan masyarakat untuk menggali potensi dari masing-masing tumbuhan yang ada.
“Nah, begitu juga dengan keragaman di lingkup hewani, masyarakat diharapkan dapat meningkatkan sumber pangan hewani dari kekayaan yang ada di Indonesia,” tegas Zaini.