Hari Palang Merah Internasional, Mengenang Sejarah Perjuangan Henry Dunant

CIANJURTODAY.COM – Hari Palang Merah Internasional kerap diperingati setiap tanggal 8 Mei. Di hari itulah perjuangan sosok Henry Dunant kemudian dikenal sebagai awal gerakan organisasi kemanusiaan dunia.

Sejarah Hari Palang Merah Internasional

Hari Palang Merah Internasional yang resmi ditetapkan pada tanggal 8 Mei 1948 tersebut merupakan hari lahir tokoh bernama lengkap Jean Henri Dunant.

Tanggal tersebut pun menjadi tanggal bersejarah bagi dunia dan sebagai bentuk penghargaan dunia atas jasa penemuan Gerakan Palang Merah.

Gerakan Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional tersebut, merupakan kumpulan dari organisasi yang bergerak di bidang kemanusiaan.

Federasi Internasional Komunitas Palang Merah dan Bulan Sabit Merah memiliki tugas untuk mengatur aktivitas anggota pergerakan kemanusiaan di berbagai belahan negara.

Ada sekitar 188 negara yang kala itu tergabung dalam Komunitas Nasional Palang Merah dan Bulan Sabit Merah Internasional.

Tujuan adanya peringatan Hari Palang Merah Sedunia sendiri yaitu untuk menginspirasi, memfasilitasi, dan juga mempromosikan seluruh aktivitas kemanusiaan di berbagai belahan dunia.

Baik yang dilakukan oleh Komite Internasional Palang Merah atau anggota Komunitas Nasional yang ikut tergabung.

Peringatan tersebut juga digunakan sebagai kesempatan untuk menghargai jasa para relawan dan staf yang berjuang menyelamatkan nyawa orang banyak.

Red Cross International atau Palang Merah Internasional pun secara resmi diakui dunia pada Perjanjian Jenewa untuk pertama kalinya pada 22 Agustus 1964.

Perjanjian tersebut mempertemukan 12 negara dengan mengangkat tema penanganan orang terluka dan sakit di medan perang.

Henry Dunant adalah pejuang kemanusiaan berkebangsaan Swiss yang menjadi sosok penting di balik pertemuan itu.

Dunant menyerukan adanya perjanjian bersama untuk merawat tentara terluka dan sakit dari pihak netral (non-partisan).

Ia juga mengusulkan untuk menggunakan lambang internasional sebagai penanda tenaga medis atau penyedia obat medis.

Untuk menghormati Dunant, sebuah lambang palang merah dengan latar belakang putih pun dipilih.

Lambang tersebut merupakan bendera Swiss kebalikan dari bendera Swiss yang berlatar belakang merah.

Maka, perjanjian Jenewa pertama ini menjadi awal mula kiprah Palang Merah Internasional yang didirikan Henry Dunant pada 1863.

Palang Merah tersebut dilatarbelakangi oleh pengalaman Dunant saat menyaksikan perang di dekat desa kecil di Solferino, Italia pada tahun 1859.

Pengusaha Swiss itu menyaksikan perang berdarah yang mempertemukan antara pasukan Franco-Sardinia dan Austria.

Dalam perang itu, Dunant hanya menjumpai sedikit tenaga medis yang membantu mengobati para tentara terluka akibat perang.

Padahal saat itu ada sekitar 40 ribu tentara tewas dan terluka dalam pertempuran.

Hal itu diperburuk dengan kondisi penduduk di wilayah itu yang tidak memiliki perlengkapan memadai untuk menghadapi situasi genting seperti itu.

Ia kemudian menulis sebuah buku yang berjudul A Memory of Salferino.

Buku tersebut memuat dua gagasan. Pertama, membentuk organisasi sukarela yg disiapkan di masa damai untuk menolong korban perang.

Kedua, membuat perjanjian internasional untuk melindungi korban perang.

Atas dasar itu, ia kemudian mengadvokasi pendirian organisasi nasional yang terdiri dari sukarelawan terlatih untuk membantu tentara mana pun yang terluka dalam perang.

Organisasi tersebut kemudian dikenal dengan Palang Merah Internasional di Perjanjian Jenewa sekaligus memperkenalkan lambang resminya.

Di tahun 1867, Dunant mengundurkan diri dari Palang Merah karena mengalami kebangkrutan.

Meski demikian, ia menerima hadiah Nobel Perdamaian pertama pada 1901 atas jasanya dalam mendirikan Palang Merah.

Dalam sambutannya, Dunant mengatakan,
“Tanpa bantuan Anda, Palang Merah yang merupakan pencapaian kemanusiaan tertinggi abad 19, mungkin tidak akan pernah tercapai,” tandasnya.(ct7/sis)

Exit mobile version