Berita

Heboh Air Banjir di Pekalongan Berwarna Hijau! Ternyata Gegara Tumbuhan Ini

Tanaman ini juga disebut terdiri dari 14 jenis atau spesies. Meski begitu, tak semua jenis mata lele bisa dimanfaatkan. Justru dari 14 spesies yang ditemukan, jenis Azolla lah yang paling populer untuk pakan ikan.

Tak heran, jika mata lele ini disebut memiliki nilai nutrisi yang tinggi, terutama protein. Kandungan proteinnya bahkan bisa sebanyak 40 persen dari berat keringnya.

Selain kandungan protein yang baik, tumbuhan ini memiliki keunggulan dapat dikultur dengan biaya murah karena bisa tumbuh di air limbah yang mengandung unsur hara tinggi. Tanaman ini juga merupakan agen fitoremediasi untuk mengolah limbah cair, membersihkan air dari unsur-unsur hara dan bahan pencemar lainnya, seperti bahan organik, nutrien, dan logam berat.

Sementara di beberapa negara termasuk Indonesia, mata lele masih digunakan sebagai pakan ikan, China justru telah mengembangkan mata lele untuk tanaman herbal dannobat-obatan.

Lebih lanjut, merujuk Peneliti Pusat Penelitian (Puslit) Limbologi LIPI, Tjandra Crismadha tumbuhan ini bersifat kosmopolitan atau bisa tumbuh di mana saja di daerah tropis, terutama pada perairan tergenang di ketinggian rendah.

Tak hanya itu, mata lele atau duckweed juga disebut bisa tumbuh dengan cepat bahkan disebut-sebut bisa mencapai 40 persen per hari. Meski begitu duckweed atau Mata Lele bukan jenis tanaman berumur panjang.

Maksimal dia hanya bisa hidup sekitar 10 hari dan mampu menghasilkan hingga 20 anakan yang menempel pada induknya.(sis)

Laman sebelumnya 1 2

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button