Heboh! Pemuda Mengaku Alami TikTok Syndrome

CIANJURUPDATE.COM – Heboh di media sosial sebuah video pernyataan seorang pemuda memiliki TikTok Syndrome karena sering bermain Tik-Tok. Pengakuannya tersebut telah dilihat sebanyak 1 juta lebih dan mendapat sekitar 35 ribu komentar pada Rabu (24/06/2020).

Video pernyataan pemuda bernama Kesar tersebut pertama kali diunggah oleh akun Instagram @kesarnst. Di dalam video rekaan tersebut, Kesar mengaku alami gangguan psikologis. Yakni yang ia sebut TikTok Syndrome, sambil terus berjoget tanpa kendali.

Bermula ia sering bermain TikTok karena untuk menghibur diri. Hingga dia mengaku merasakan gejala aneh, dengan tidak bisa mengontrol dirinya sendiri.

“Pada awalnya, saya main tiktok itu buat seneng-seneng doang. Tapi lama kelamaan saya merasa ada yang aneh, saya seperti tidak bisa mengontrol tubuh saya. Dan ternyata setelah saya cek, saya terkena tik-tok syndrome,” jelasnya dalam video.

Dalam video berdurasi satu menit sembilan detik itu, ia juga mengatakan bahwa dirinya sempat merasa kesulitan dengan dirinya sendiri. Tubuhnya sering bergerak atau berjoget sendiri tanpa dikehendakinya, bahkan ketika dia tidur.

“Pada awalnya saya merasa kesulitan, karena setiap saya melakukan sesuatu saya tidak bisa mengontrolnya dengan baik dan benar. Terutama saat saya tidur, saya harus minum obat dua kali sehari untuk meditasi agar tubuh saya tidak bergerk-gerak.” ujarnya

Ia juga mengaku bahwa lama-kelamaan ia mulai terbiasa. Dengan minum obat rutin sebanyak dua kali dalam sehari dan mengurango bermain Tiktok sesuai anjuran dokter.

“Tapi lama-lama saya sudah terbiasa dan mulai bisa menerima diri saya lagi. Sudah terbiasa karena selalu minum obat dengan rutin dan dokter juga menyarankan saya untuk mengurangi bermain tiktok.” tuturnya.

Sindiran Bagi Pecandu Tik-Tok

Video tersebut diduga sengaja dibuat dengan maksud menyindir orang-orang yang sering bahkan kecanduan bermain TikTok. Begitu pun tanggapan sebagian netizen yang telah menontonnya. Namun tidak sedikit juga yang menyindir, seperti salah satu komentar dari pemilik akun @ernanto_an.

“Sarkasme yang sangat cerdas, ini pasti kalau di sebarin di grup WA ibu-ibu pasti banyak enggak percaya.” tulisnya dalam kolom komentar.

Namun di samping itu, sejauh ini belum ada keterangan dari ahli medis maupun psikologis mengenai adanya penyakit TikTok Syndrome. Yang ada hanyalah dampak penggunaan media sosial atau telepon genggam pintar secara berlebihan dan tanpa merujuk secara spesifik terhadap Tik-Tok.(ct4/afs)

Exit mobile version