KLIK CIANJUR, Cianjur – Helaran Seni dan Budaya Lokal Cianjur mendapat protes dari beberapa kalangan karena digelar di hari Sabtu. Seperti yang sudah dikabarkan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Cianjur, kegiatan itu digelar pada Sabtu (20/8/2022) besok.
Protes itu datang dari mereka yang bekerja dan bersekolah pada hari Sabtu. Mereka ingin menonton perhelatan tersebut karena sudah lama tidak mendapatkan hiburan setelah dua tahun diterpa pandemi Covid-19.
Bupati Cianjur H Herman Suherman mengklaim, Helaran Seni dan Budaya Lokal Cianjur bisa ditonton dan diikuti oleh seluruh warga Kota Santri. Kegiatan ini pun akan menampilkan kesenian dari 32 kecamatan di kabupaten Cianjur.
“Semua masyarakat boleh ikut menonton. Kegiatan akan dimulai jam setengah 9. Start dari Lapang Prawatasari, lanjut ke Siliwangi, kemudian Siti Jenab, Otista, finish di Jalan Suroso, depan Alun-Alun Cianjur,” kata dihubungi Cianjur Update, Jumat (18/8/2022).
Ditanya soal protes masyarakat yang menyayangkan Helaran Budaya Cianjur digelar hari Sabtu, Herman sempat tertawa. Ia mengatakan hal itu sudah tidak bisa diubah kembali karena panitia yang menentukan hari kegiatan.
“Soalnya sudah dibentuk kepanitiaan sejak jauh-jauh hari, dan mereka sudah menentukan kegiatannya digelar hari Sabtu,” ungkap dia.
Herman berharap, kegiatan ini bisa menumbuhkan perekonomian Kabuapten Cianjur. Dengan adanya kegiatan ini, ia berharap UMKM dan restoran bisa laku dan menambah penghasilan masyarakat di Cianjur.
“Juga bisa menampilkan budaya Kabupaten Cianjur di masing-masing kecamatan dan Tiga Pilar Budaya,” tutup dia.
Sementara itu, salah seorang mahasiswa dan pekerja kreatif di salah satu perusahaan di Cianjur, Azri Syahrul Fazri mengatakan, di Cianjur banyak pekerja yang tidak hanya berstatus ASN. Mereka termasuk Azri terkadang bekerja di hari Sabtu.
“Itulah kenapa beberapa orang nggak setuju termasuk saya, helaran budaya digelar Sabtu. Sebab, di sisi lain kita pengen nonton tapi di sisi lain kita harus bekerja. Kalau gini yang kerja gimana?” kata dia.
Oleh karena itu, dirinya menyayangkan Helaran Seni dan Budaya Cianjur digelar Hari Sabtu. Ia mempertanyakan, mengapa kegiatan tersebut tidak dilaksanakan di hari Minggu yang notabene seluruh masyarakat sedang libur.
“Kedepannya dalam mengadakan perhelatan besar di Cianjur, selain memikirkan konsep acara dan lain sebagainya, tetapi juga waktu dan tempat agar warga Cianjur tidak hanya tahu tapi juga bisa hadir, kalau sebatas tahu tidak bisa menikmati kan nggak enak,” ucap dia.
Protes itu pun muncul di sosial media. Banyak warganet Cianjur yang kecewa karena tidak bisa mengikuti Helaran Seni dan Budaya karena digelar hari Sabtu.
“Naha min Sabtu anu gawae moal bisa nonton meren (Kenapa min Sabtu yang kerja tidak bisa nonton)” tulis akun @ibayarfa.
“bapakkkk…..Helaran pawai hari Sabtu tapi sakola teu libur ihhhh….kumaha atuh murangkalih maenya kedah alpa ari teu ninggali da hyong helaran tahunan mana 2th teu aya ku covid,” tulis akun @damarasri_woks23.(afs)
Berita Terkait