CIANJURUPDATE.COM – Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Komisariat Fakultas Hukum (FH) Universitas Suryakancana (Unsur) mengadakan diskusi tematik bertajuk “Penguatan Pemahaman Gender dan Seksualitas” pada Sabtu (12/10/2024).
Kegiatan ini bertujuan memperdalam pengetahuan kader terkait isu-isu gender dalam masyarakat, dan berlangsung di kampus Universitas Suryakancana.
Fitri Andriani, fasilitator dalam diskusi ini, menjelaskan bahwa kegiatan tersebut diinisiasi untuk memperkuat pemahaman kader HMI tentang perbedaan gender dan seksualitas serta dampaknya dalam kebijakan publik dan advokasi sosial.
“Tujuan kami adalah mendorong keterlibatan aktif dalam diskusi publik serta advokasi kebijakan, khususnya dalam konteks pengaruh utama gender dalam perumusan kebijakan publik,” ujar Fitri.
Dalam acara ini, Fitri juga memperkenalkan organisasi Youth Advisory Group (YAG) Cianjur, yang fokus pada isu-isu Power to Youth (PtY).
Menurutnya, YAG Cianjur berperan aktif di tingkat Kabupaten Cianjur dalam mengadvokasi Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi (HKSR), pencegahan perkawinan anak, dan kekerasan terhadap perempuan.
“YAG Cianjur secara konsisten mengawal isu-isu PtY, terutama di level Kabupaten Cianjur, termasuk Hak Kesehatan Seksual dan Reproduksi, pencegahan perkawinan anak, serta kekerasan terhadap perempuan,” tambahnya.
Diskusi ini melibatkan 15 anggota HMI Komisariat Universitas Suryakancana, terdiri dari 8 perempuan dan 7 laki-laki, yang berpartisipasi aktif dalam diskusi.
BACA JUGA: Pelaku Pelecehan Seksual Pada Pegawai Pertashop di Cianjur Ditangkap, Ternyata Sudah Om-Om
Salah satu peserta, Raya, mengangkat contoh ketidakadilan gender yang sering terjadi di lingkungan keluarga.
“Kesenjangan gender muncul ketika akses dan peluang tidak diberikan secara merata kepada semua gender, terutama dalam keluarga yang memberlakukan aturan ketat,” kata Raya.
Melalui diskusi ini, Fitri berharap pemahaman terkait isu gender dan seksualitas di kalangan kader HMI semakin mendalam, dan mereka bisa lebih aktif berperan dalam isu PtY.
“Saya berharap diskusi seperti ini tidak hanya memperluas wawasan saya sebagai fasilitator, tetapi juga menumbuhkan kesadaran anggota HMI untuk terlibat dalam isu-isu PtY, sehingga dapat memberikan dampak positif di lingkungan sekitar,” pungkasnya.