Hotel di Cianjur Jadi Sasaran Peretasan Massal, PHRI Minta Google Maps Dihindari

CIANJURUPDATE.COM – Sejumlah hotel di Kabupaten Cianjur saat ini tengah dihadapkan dengan masalah serius terkait peretasan yang menargetkan nomor kontak di platform Google Maps.

Peretasan massal terhadap sejumlah hotel di Cianjur ini dilaporkan mulai terjadi pada Minggu (11/8/2024) malam.

Ada dua hotel di Cianjur yang terkena peretasan adalah Shine B&B dan Hotel Cianjur, di mana nomor kontak untuk reservasi telah diganti.

Pihak hotel telah mengambil langkah-langkah untuk mencegah terjadinya penipuan lebih lanjut.

“Beberapa hotel di Cianjur terkena peretasan, dan menurut informasi yang kami terima, di Bandung juga banyak hotel yang mengalami hal serupa,” ujar Samsul Rizal, Marketing dan Sales Manager Hotel Cianjur.

BACA JUGA: Kebakaran Melanda Hotel Lembah Hijau di Cipanas, Diduga Akibat Pembakaran Sarang Tawon

Melisa, Manager Operasional Shine B&B, menyatakan bahwa sejak Minggu malam, nomor kontak hotel di Google Maps telah diganti.

“Kami sedang memproses pemulihan dengan mengganti kembali nomor telepon yang benar,” jelasnya.

Ketua BPC Persatuan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Kabupaten Cianjur, Nano Indrapraja, segera berkoordinasi dengan BPD PHRI Jawa Barat dan DPP PHRI Pusat terkait insiden ini.

“Kami mengimbau agar menghindari pemesanan langsung melalui Google Maps, karena ini yang menjadi masalah utama saat ini,” kata Nano.

Nano juga menekankan pentingnya kehati-hatian bagi tamu yang akan melakukan pemesanan.

BACA JUGA: Terancam 10 Tahun Penjara, Dalang Pembuat dan Penjual Shortcut Link Judol Diringkus Polres Cianjur

“Pastikan semua detail kontak sebelum melakukan booking untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan,” tambahnya.

Asep Deden Rahmat, seorang Pengamat Teknologi dan Informasi dari Cianjur, menilai bahwa peretasan ini kemungkinan terkait dengan serangan siber yang sebelumnya terjadi di situs web BKN.

Menurutnya, para peretas yang terlibat masih berada pada level dasar dan hanya ikut-ikutan.

Asep menyarankan agar akses terhadap akun perusahaan dibatasi dan penting untuk rutin mengganti password dalam jangka waktu tertentu.

“Yang paling utama, batasi akses terhadap akun dan lakukan pergantian password setidaknya tiga kali dalam sebulan,” tutupnya.

Exit mobile version