Imbas Beras Mahal, Pengusaha Warung Nasi di Cianjur Kelimpungan

CIANJURUPDATE.COM – Harga beras yang mahal dan tak kunjung turun membuat pengusaha warung nasi dan catering di Cianjur kebingungan dalam menjual dagangannya.

Untuk diketahui, harga beras di beberapa grosir yang menjual sembako di daerah Cianjur terpantau seharga Rp 16.000 per kilogram untuk beras medium dan Rp 18.000 per kilogram untuk beras premium.

Tidak hanya mempengaruhi keluarga, pedagang warung nasi dan catering pun kena imbas dari harga beras yang semakin mahal.

Ecin (50) misalnya, pemilik warteg asal Gang Pangrango, Kecamatan Cianjur ini mengatakan kenaikan harga beras saat ini mempengaruhi harga jual makanan per porsinya.

BACA JUGA: Harga Beras Melonjak, 2 Desa di Cianjur Terima Bantuan Beras

“Sebenernya ibu gak mau buat naikin harga, karena ibu tau pelanggan ibu banyaknya anak kos, sekolah, pekerja juga tapi mau gimana lagi? Harga bahan baku pada naik apalagi beras, dengan berat hati ibu naikin,” ujarnya pada Rabu (28/2/2024).

Ia mengatakan sebelumnya harga per porsi mulai dijual dengan harga Rp10 ribu. Namun, untuk saat ini ia menjualnya dengan harga sekitar Rp12 ribu.

“Sebelumnya nasi ditambah 2 menu itu dimulai dari Rp10 ribu neng, kalau sekarang ya di antara Rp11 ribu sampai Rp12 ribu, kalau untuk harga pakai ayam atau daging itu beda lagi,” tuturnya.

Hal serupa Dahlan (48), pemilik usaha catering di Kelurahan Pamoyanan, Cianjur yang ikut terkena imbas harga beras mahal.

BACA JUGA: Harga Beras Mahal? Tenang, Ini 9 Alternatif Makanan Pengganti Beras yang Lebih Hemat dan Sehat!

Ia mengatakan dengan harga beras yang saat ini mengalami lonjakkan membuat dirinya mengadakan sosialisasi kepada para pelanggannya.

“Saya sebagai pengusaha catering berat banget mau naikin harganya, tapi sebelum naik saya sosialisasi via WA ke pelanggan saya, terus sosialisasi secara langsung juga yang beli dateng ke rumah,” katanya.

Dahlan menyampaikan bahwa dirinya enggan untuk mengurangi kualitas rasa atau makanan yang diberikan, karena sebab itulah ia melakukan sosialisasi agar para pelanggannya tidak kaget dan paham dengan situasi harga bahan pokok saat ini.

“Saya gak mau kalau harus ngurangin kualitas rasa atau kualitas makanannya secara tiba-tiba dengan mempertahankan harga yang sama kayak sebelumnya, makanya saya coba kasih tau pelanggan di WA atau secara langsung biar sama-sama enak antara saya sebagai penjual dan mereka sebagai pembeli, jadi enggak sampai mengurangi kepercayaan mereka,” imbuhnya.

Exit mobile version