Ditulis Oleh :
Nabila Caesarrifa’ Azzahra
NIM : 11.2019.1.096
Kelas 5C Jurusan Pendidikan Agama Islam (PAI)
Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Al-Azhary Cianjur
Editor :Dr. H. Rudi Ahmad Suryadi, M. Ag.
Pendidikan adalah hal yang sangat dianggap penting di dunia, karena dunia butuh akan orang-orang yang berpendidikan agar dapat membangun negara yang maju. Tapi selain itu karakter pun sangat diutamakan karena orang-orang pada zaman ini tidak hanya melihat pada betapa tinggi pendidikan ataupun gelar yang telah ia raih, melainkan juga pada karakter dari pribadi dari setiap orang. Participatory Action Research (PAR) merupakan salah satu corak pemberdayaan dalam pendidikan, termasuk pendidikan karakter. Salah satu tujuan Participatory Action Research (PAR) adalah untuk membangun kesadaran masyarakat atau memberdayakan masyarakat melalui pendidikan kritis dengan berdialog, diskusi dan mengarah pada pembelajaran orang dewasa. Salah satu nya yaitu di sekolah.
Dalam rangka mewujudkan visi dan misi sekolah sesuai dengan paradigma baru manajemen pendidikan, disarankan perlunya memberdayakan masyarakat dan lingkungan sekolah secara optimal. Hal ini penting, karena sekolah memerlukan masukan dari masyarakat dalam menyusun program yang relevan, sekaligus memerlukan dukungan masyarakat dalam melaksanakan program tersebut. Di sisi lain, masyarakat memerlukan jasa sekolah untuk mendapatkan program-program pendidikan sesuai dengan yang diinginkan. Jalinan semacam itu dapat terjadi, jika kepala sekolah aktif dan dapat membangun hubungan yang saling menguntungkan (mutualisme).
Implementasi program Participatory Action Research (PAR) dalam kegiatan membangun pendidikan karakter sudah dilakukan dengan berbagai kegiatan. Diantara nya adalah melalui kegiatan penyadaran pendidikan melalui pembelajaran dalam sekolah. Guru dan orang tua merundingkan permasalahan-permasalahan yang terdapat pada siswa terkait pendidikan karakter. Setelah itu guru dan orang tua pun membuat rencana untuk menanamkan pendidikan karakter terhadap anak.
Adapun pelaksanaan atau aksi nya itu dilakukan dengan memberikan beberapa pelajaran mengenai pendidikan karakter. Sekarang mulai banyak sekolah–sekolah di Indonesia yang mengajarkan pendidikan karakter menjadi mata pelajaran khusus di sekolah tersebut. Mereka diajarkan bagaimana cara bersifat terhadap orang tua, guru –guru ataupun lingkungan tempat hidup. Banyak pilar karakter yang harus kita tanamkan kepada anak–anak penerus bangsa, diantaranya adalah kejujuran. Kejujuran adalah hal yang paling pertama harus kita tanamkan pada diri kita maupun anak–anak penerus bangsa karena kejujuran adalah benteng dari semuanya. Demikian juga ada pilar karakter tentang keadilan, karena seperti yang dapat kita lihat banyak sekali ketidakadilan khususnya di Negara ini. Selain itu harus ditanamkan juga pilar karakter seperti rasa hormat. Hormat kepada siapapun itu, contohnya adik kelas mempunyai rasa hormat kepada kakak kelasnya, dan kakak kelasnya pun menyayangi adik–adik kelasnya, begitu juga dengan teman seangkatan rasa saling menghargai harus ada dalam diri setiap murid-murid agar terciptanya dunia pendidikan yang tidak ramai akan tawuran.
Yang terakhir adalah diskusi dan refleksi bersama antara guru dan orang tua. Kegiatan ini dilakukan agar lebih mendalami dan memahamo maksud dan keinginan orang tua bersama dengan guru dalam melaksanakan pendidikan karakter anak.(**)