Berita

Indonesia Deflasi Lima Bulan Berturut-turut, Mirip Krisis 1998

CIANJURUPDATE.COM – Indonesia kembali mencatat deflasi selama lima bulan berturut-turut, sebuah fenomena ekonomi yang mengingatkan pada krisis moneter 1998.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), deflasi terjadi sebesar 0,12% pada September 2024, lebih dalam dibandingkan deflasi 0,03% pada Agustus 2024.

Tren ini telah berlangsung sejak Mei 2024, saat deflasi pertama kali tercatat sebesar 0,03%.

BACA JUGA: Harga BBM Turun, Pertamina, Shell, BP-AKR, dan Vivo Kompak Sesuaikan Harga

Deflasi beruntun yang dialami Indonesia ini menjadi perhatian publik menjelang akhir masa pemerintahan Presiden Joko Widodo pada 20 Oktober 2024.

Amalia Adininggar Widyasanti, Pelaksana Tugas Kepala BPS, menyebut bahwa kejadian deflasi yang berlarut-larut ini bukan kali pertama terjadi di Indonesia.

Ia mengungkapkan, kondisi serupa pernah dialami saat krisis finansial Asia 1998-1999, di mana Indonesia mencatat deflasi selama tujuh bulan berturut-turut dari Maret hingga September 1999.

BACA JUGA: Wow! Segini Gaji dan Tunjangan Anggota DPR RI Periode 2024-2029

“Pada 1999, setelah krisis finansial Asia, Indonesia mengalami deflasi berkepanjangan akibat penurunan harga beberapa barang setelah inflasi tinggi yang disebabkan oleh depresiasi nilai tukar rupiah,” ujar Amalia dilansir CNBC, Selasa (1/10/2024).

Selain itu, Amalia juga menyoroti bahwa tren deflasi pernah terjadi pada periode 2008-2009, yang dipicu oleh turunnya harga minyak dunia.

Deflasi juga tercatat selama tiga bulan pada Juli-September 2020 saat pandemi Covid-19 melanda, dengan penurunan harga disebabkan oleh penurunan permintaan global yang drastis.

1 2Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button