Berita

Indonesia Escorting Ambulance (IEA) Cianjur, Bukan Hanya Sekadar Relawan Pengawal Ambulans

Reno bercerita, IEA pertama kali dibentuk oleh Nova Widyatmoko pada 3 Maret 2017 silam. Hingga saat ini, lebih dari 80 wilayah/kota/kabupaten yang selanjutnya menjadi daerah/provinsi resmi tergabung menjadi bagian dari perwakilan IEA termasuk di Cianjur.

“Rata-rata anggota berusia 17 tahun ke atas, karena di IEA menuntut anggotanya memiliki SIM dan berkemampuan lebih tentang kesehatan. Seluruh anggota terdiri dari berbagai profesi berbeda, mulai dari mahasiswa, karyawan, pedagang, dan masih banyak lagi,” ungkapnya.

Dalam kegiatan, lanjut Reno, selain mendampingi ambulans kami juga bergerak atau berkolaborasi dengan pemerintahan dan organisasi-organisasi kesehatan atau sosial lainnya.

“Kegiatan jangka panjang IEA Cianjur adalah akan melatih kembali anggota tentang ilmu pertolongan pertama. Terakhir kegiatan yang kami lakukan adalah kolaborasi bersama Persatuan Marga Thionghoa Indonesia (PSMTI) membagikan sembako kepada kaum jompo,” tuturnya.

Reno mengatakan, prestasi anggota belum ada. Tetapi dengan IEA sampai hari ini telah bekerja sama dengan berbagai pihak, menjadi sebuah prestasi tersendiri.

“Saat pandemi ini kami bekerja sama dengan Klinik Harapan Sehat, Gerakan Berbagi Senyum Ibu Pertiwi (GBSIP), Jabar Bergerak, dan PSMTI dengan membagikan sembako pada warga yang terdampak serta yang positif Covid-19,” paparnya.

Reno berharap, masyarakat semakin memiliki kesadaran tentang pentingnya menepi saat ada ambulans yang lewat di jalanan sebagai bentuk kepedulian sosial dan kemanusiaan.

Laman sebelumnya 1 2 3Laman berikutnya

Berita Terkait

Tinggalkan Balasan

Back to top button